Peneliti Inggris Temukan Varian Baru yang Mirip Corona dari Afrika Selatan

Rabu, 17 Februari 2021 | 17:13 WIB
Peneliti Inggris Temukan Varian Baru yang Mirip Corona dari Afrika Selatan
Penampakan virus corona baru (COVID-19), credit: NIAID-RML
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Inggris telah mengidentifikasi varian baru virus corona dengan beberapa mutasi yang berpotensi mengganggu.

Varian yang dinamakan B.1.525 ini tampak mirip dengan varian Afrika Selatan. Karenanya, pemerintah setempat dengan segera memerintahkan pengujian di setiap rumah.

Para peneliti di Universitas Edinburg sejauh ini telah menemukan 38 kasus, dua di Wales dan 36 di Inggris, dalam sampel yang berasal dari Desember tahun lalu.

Varian ini juga telah ditemukan di negara lain, seperti Denmark, Nigeria, dan AS.

Baca Juga: WHO: Kasus Virus Corona Global Menurun 16 Persen Pekan Lalu

Peneliti mengatakan masih terlalu dini untuk memasukannya dalam varian yang perlu dikhawatirkan karena masih dipelajari untuk memahami risiko apa yang ditimbulkannya.

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Profesor Ravi Gupta dari Universitas Cambridge, salah satu ilmuwan yang mengidentifikasi ancaman virus baru ini, mengatakan B.1.525 tampaknya memiliki mutasi signifikan yang sudah terlihat di beberapa varian baru lainnya.

Salah satu perubahan yang dimiliki B.1.525 ini adalah mutasi yang disebut E484K, juga ditemukan di varian Brasil dan Afrika Selatan, yang dapat membantu virus menghindari beberapa pertahanan sistem kekebalan tubuh.

"Itu sebagian meyakinkan karena membuat kita bisa memprediksi apa kemungkinan efeknya," kata Gupta, dilansir BBC.

Dikhawatirkan virus baru ini memiliki kemampuan untuk lolos dari sistem kekebalan yang terbentuk oleh vaksin Covid-19.

Baca Juga: Waduh! Mutasi Virus Corona Ini Bisa Jadi Kebal Terhadap Vaksin Covid-19

Public Health England (PHE) juga mengatakan sedang memantau data tentang varian baru ini dan memikirkan intervensi kesehatan masyarakat apa yang diperlukan, seperti pengujian tambahan dan peningkatan pelacakan kontak.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa rangkaian mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan penularan," tandas Yvonne Doyle dari Public Health England (PHE).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI