Suara.com - Faktor risiko kanker kulit bukan hanya turun-temurun alias genetik. Dokter mengatakan, paparan sinar UV yang berlebihan dari matahari merupakan faktor risiko yang utama untuk kanker kulit.
Menurut dokter Spesialis Kulit Kelamin dr. Fiedya Wati Kusuma, Sp.KK mengatakan, kanker kulit merupakan penyakit ganas yang terdapat di kulit, akibat terpapar sinar matahari secara berlebihan.
Kanker kulit bisa menyebabkan kefatalan, namun menurut dr. Fiedya jika ditemukan lebih awal, penyakit ini bisa diobati.
"Nanti kalau ditemukan dalam masa yang dini (kanker kulit), prevalensi untuk selamatnya itu sangat tinggi. Kalau terlambat ya mungkin agak repot," ungkapnya dalam seminar Health Corner Kanker Kulit secara daring di Instagram, ditulis Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Tanda Awal Kanker Kulit Paling Ganas, Justru Tidak Berasal dari Tahi Lalat
Gejala kanker kulit umumnya terlihat mirip benjolan. Ia mengatakan, bila ada benjolan yang seperti luka dan tidak sembuh-sembuh, jangan segan untuk berobat ke dokter spesialis kulit.
"Nanti dokter yang akan memeriksa dan melihat dengan jelasnya dengan dermatoscopy, semacam alat untuk memperbesar," paparnya.
Kanker kulit tidak hanya bisa terjadi pada wajah maupun badan. Melansir dari Cancer.net, beberapa tipe kanker kulit juga bisa muncul di kelamin, mulut, bahkan kuku.
Beberapa jenisnya antara lain, Basal cell carcinoma, Squamous cell carcinoma, Merkel cell cancer, dan Melanoma.
Pada kasus kanker kulit Basal cell carcinoma, paling sering berisiko di bagian kepala maupun leher. Hal ini disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berkembang yang menerima terapi radiasi saat masih anak-anak. Jenis kanker kulit ini biasanya tumbuh perlahan dan jarang menyebar.
Baca Juga: Dikira Saraf Terjepit, Wanita Ini Ternyata Mengidap Kanker Kulit Stadium 4
Sedang Squamous cell carcinoma, Merkel cell cancer, dan Melanoma, biasa ditemukan di bagian bibir, bekas luka lama, anus, vagina wanita, kulit dan folikel rambut, dan pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.
dr. Fiedya Wati Kusuma menegaskan pentingnya penggunaan sunblock bagi perlindungan kulit. Anggapan yang menyebut sunblock menghalangi kulit dalam menerima vitamin D3 pun ditepisnya. Sunblock menurutnya, berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian dari bahaya sinar UV.
Selain itu, faktor lingkungan juga dapat memicu kanker kulit. Lingkungan terbuka dengan radiasi sinar matahari tinggi, kebiasan merokok, dan juga zat-zat kimia seperti arsenik bisa meningkatkan risiko terkena kanker kulit.