Pekerja Rumah Sakit Jadi Penerima Dosis Pertama Vaksin Covid-19 di Jepang

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 17 Februari 2021 | 12:51 WIB
Pekerja Rumah Sakit Jadi Penerima Dosis Pertama Vaksin Covid-19 di Jepang
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang memulai program vaksinasi virus Corona massal pada hari ini, Rabu (17/2/2021). Dosis penyuntikan pertama diberikan kepada para pekerja rumah sakit di kota Tokyo.

Dilansir ANTARA, Jepang memberikan vaksin Pfizer kepada pekerja rumah sakit sebagai upaya mengurangi keraguan atas penyelenggaraan Olimpiade musim panas ini.

TV lokal menampilkan gambar pekerja-pekerja rumah sakit yang sedang disuntik vaksin COVID-19.

Pekerja rumah sakit termasuk di antara 40.000 petugas profesional medis yang ditargetkan untuk menerima dosis pertama vaksin.

Baca Juga: Belum Dapat Kupon Peserta Vaksinasi, Sejumlah Pedagang Tanah Abang Bingung

Menyuntikkan vaksin pada 126 juta populasi Jepang dengan cepat adalah prioritas utama pemerintah Suga.

Sementara itu, Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan akan dimulai pada akhir Juli.

Namun, peluncuran program vaksinasi secara lengkap --yang pertama dilakukan pada sekitar 3,7 juta personel medis dan 36 juta orang berusia 65 atau lebih-- diperkirakan akan memakan waktu satu tahun.

Ada juga kekhawatiran bahwa jutaan dosis vaksin Pfizer dapat terbuang percuma karena kekurangan jarum suntik yang dibutuhkan untuk memaksimalkan jumlah suntikan dari setiap botol kecil vaksin.

Jepang telah menandatangani kontrak untuk pengadaan total 314 juta dosis vaksin dari Pfizer, AstraZeneca Plc, dan Moderna Inc --cukup untuk 157 juta orang.

Baca Juga: Izin BPOM Keluar, Wapres Ma'ruf Amin Disuntik Vaksin Sinovac

Jepang sejauh ini mencatat sekitar 415.000 kasus COVID-19, termasuk 7.013 kematian.

Meskipun kasus harian telah menurun dalam beberapa pekan terakhir setelah memuncak pada awal Januari, Tokyo dan sembilan prefektur lainnya tetap berada di bawah keadaan darurat untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI