Gegara Patahan Gantungan Baju, Bocah Ini Mesti Dilarikan ke Rumah Sakit

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 17 Februari 2021 | 10:03 WIB
Gegara Patahan Gantungan Baju, Bocah Ini Mesti Dilarikan ke Rumah Sakit
Ilustrasi gantungan baju. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gantungan baju adalah barang rumah tangga yang sebagian besar dianggap tidak berbahaya. Namun, barang-barang yang tampaknya tidak berbahaya ini bisa menjadi senjata tajam jika rusak.

Untuk itu orang tua harus membuangnya untuk mencegah anak-anak mereka melukai diri sendiri secara tidak sengaja.

Pada 11 Februari, Hanis Hafiz melalui Facebook berbagi cerita yang harus diperhatikan setiap orang tua untuk mencegah anak mereka menghadapi nasib serupa. Semuanya berawal saat Hanis istirahat dari melakukan pekerjaan rumah hingga istirahat.

Tak sampai lima menit berlalu sebelum putri tertuanya, NurHasya Izzara, terluka akibat gantungan baju yang putus.

Baca Juga: Kebakaran Maut di SPBU Batuaji, 2 Bocah Tewas Terpanggang di Mobil

Menurut Hanis, dia telah melepas gantungan yang rusak, tetapi dia tidak melihat bahwa masih ada pecahan yang tertinggal sampai putrinya yang lain menemukannya. Demikian seperti dilansir dari World of Buzz. 

Patahan Gantungan Baju. (Dok: Facebook/Hanis Hafiz)
Patahan Gantungan Baju. (Dok: Facebook/Hanis Hafiz)

"Awasi gerakan anak Anda dan apa yang mereka mainkan. Bahkan saat kita bangun, Tuhan masih ingin memberi kita ujian kecil ini," kata Hanis.

Unggahan itu menjelaskan, bahwa cerita tersebut terjadi setelah hanis selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Sambil menunggu sholat zuhur Hanis sedang istirahat sambil melihat telepon

Kurang dari lima menit kejadian itu terjadi. Ia mengungkapkan bahwa semua terjadi begitu cepat.

Tiba-tiba adik perempuannya membawa gantungan baju. Gantungan plastik itu rusak karena kakak-beradik itu sedang bermain-main dengannya.

Baca Juga: Dua Bocah Hilang di Objek Wisata Kuansing, Satu Ditemukan Selamat

"Saya sudah membuangnya, tetapi ada sisa potongan yang saya lewatkan. Adik perempuan itu menemukan sisa barangnya. Ini sebabnya. Saya tidak memperhatikan ketika dia datang ke sisi saudara perempuannya dan mungkin dia berpura-pura bahwa gantungan itu adalah pena dan kelopak mata saudara perempuannya adalah kertas. Saya tidak mendapat kesempatan untuk bangkit dan mencegahnya," kata dia.

Tiba-tiba, Hanis mendengar putri bungsunya berkata, “Mama lihat mata kakak.”

"Ya Tuhan! Mata kakak keluar darah saat ditutup. Saya pikir luka masuk ke bola matanya karena dia menutup matanya dengan rapat. Dia tidak menangis, dan dia tidak marah pada saudara perempuannya. Sebaliknya, dia hanya mengatakan kepada saudara perempuannya untuk tidak dekat dengannya karena dia takut itu akan menyentuh matanya. Tapi saya mulai menangis. "

Hanis mengatakan bahwa dia dengan panik mencoba menelepon suaminya tetapi tidak diangkat. Sehingga dia mengirim pesan WhatsApp yang tidak mengatakan apa-apa selain, "Mendesak! Panggilan."

Sambil menunggu kedatangan suaminya dari Klang ke KL, ibu yang cemas itu mengusap mata putrinya dengan kain. Dia sedang tidur tapi Hanis masih shock.

Hanis mengatakan bahwa putrinya tidak menangis saat matanya terluka. Saat dibawa ke RS Tunku Azizah dan ditanya perawat dan dokter apakah matanya sakit, ia hanya tersenyum saat perawat merawat lukanya.

Karena kejadian itu, putrinya yang berusia 6 tahun menjalani operasi untuk menjahit kelopak matanya yang robek.

Menurut Hanis, putrinya awalnya dirawat di zona merah, dan setelah operasi, dia dikirim ke zona kuning.

Saat hari pembukaan jahitan tiba, Hanis menemani NurHasya ke ruang operasi (OT), dan ia mengaku enggan beranjak dari samping.

“Siapa ibu yang tidak sedih melihat anaknya mengalami ini? Ini mungkin hanya hal kecil bagi orang lain tetapi besar bagi ibu. Untung ada orang yang menemani saya keluar dari PL. Mereka bahkan membantu melepas pakaian ruang khusus OT. Saat ini, saya memiliki sedikit kekuatan dan orang-orang harus membantu menenangkan emosi saya. "

Setelah operasi, Hanis mengatakan dia lega dan berterima kasih atas tes kecil tersebut. Namun sang ibu memperingatkan publik dengan postingannya dengan harapan akan membantu menyebarkan kesadaran kepada orang tua.

Saat ditanya mengenai kondisi NurHasya, Hanis mengatakan bahwa NurHasya saat ini sudah dalam tahap pemulihan. Dia berkata bahwa putrinya tidak mengeluh sekali pun, tentang rasa sakit itu.

“Sampai hari ini NurHasya tidak pernah mengeluh sakit. Setiap hari saya bertanya, 'kakak oke?' Dan dia akan menjawab 'kakak oke, tak sakit pun', ”katanya kepada World of Buzz.

Hanis juga mengatakan bahwa tidak ada ibu di dunia ini yang menginginkan hal seperti ini terjadi pada anaknya. Itu terjadi hanya dalam sekejap mata.

Semoga NurHasya cepat sembuh dan kembali ke jati dirinya yang lebih sehat. Adapun orang tua di luar sana, selalu perhatikan apa yang anak Anda mainkan, karena kecelakaan berbahaya bisa terjadi kapan saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI