Jari Manis dan Kelingking Sakit Usai Bersepeda, Waspada Cyclists Palsy

Selasa, 16 Februari 2021 | 20:59 WIB
Jari Manis dan Kelingking Sakit Usai Bersepeda, Waspada Cyclists Palsy
Ilustrasi bersepeda. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersepeda salah satu olahraga yang paling banyak digandrungi di masa pandemi Covid-19.Bagi pesepeda, ancaman cyclist’s palsy mengintai tangan Anda. Penyakit apa itu?

"Apabila saat dan setelah bersepeda Anda merasakan jari manis dan kelingking tidak nyaman, tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar," ujar Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery dr. Oryza Satria, Sp.OT (K) dalam siaran pers RS Pondok Indah, Selasa (16/2/2021).

Jari manis dan kelingking yang tidak nyaman ini disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal).

Itulah mengapa kondisi ini yang disebut dengan Guyon canal syndrome, namun apabila diderita oleh pesepeda kondisi ini disebut dengan Cyclist's Palsy.

Baca Juga: Sepeda Listrik untuk Gowes di Air, Kecepatannya 20 Km per Jam

Gejala cyclist’s palsy, secara spesifik hanya pada jari manis dan kelingking saja. Ditambah gejala timbul hanya saat sedang atau setelah bersepeda.

Kondisi ini ditandai dengan kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya.

Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang 1 hingga 2 hari setelah bersepeda.

Sementara gejala motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari), hingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas.

Penyebab dan pencegahan cyclist’s palsy

Baca Juga: Sepekan PPKM di Jakarta, Jumlah Pesepeda Naik 4 Persen

Penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda bermacam-macam. Berikut beberapa di antaranya:

  • Tekanan yang terlalu besar atau lama pada tangan, mengakibatkan tekanan pada saraf ulnaris atau terhambatnya aliran darah ke saraf tersebut.
  • Posisi pergelangan tangan yang ekstensi (ketika pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar ke arah jam 12 bukan ke dalam yang seperti menggenggam), sehingga mengakibatkan regangan pada saraf.
  • Kurangnya kekuatan otot inti (core muscle) dan kelelahan, yang mengakibatkan beban sebagian besar bertumpu pada tangan.
  • Penggunaan sarung tangan, atau bantalan yang tipis atau sudah rusak atau aus.
  • Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis yang menyebabkan timbulnya getaran berlebih pada tangan.
  • Posisi duduk yang terlalu tinggi atau stang (handlebar) yang terlalu rendah sehingga beban tubuh banyak ditopang oleh tangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI