Percaya Hoaks, Perempuan Ini Minum Urine Demi Sembuh dari Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2021 | 11:50 WIB
Percaya Hoaks, Perempuan Ini Minum Urine Demi Sembuh dari Covid-19
Ilustrasi Percaya Hoaks, Perempuan Ini Tenggak Urine Demi Sembuh dari Covid-19 [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang pandemi Covid-19 banyak cara alternatif yang diklaim bisa menyembuhkan Covid--19. Salah satunya dengan minum urine yang diyakini membantu proses penyembuhan.

Praktik itu seperti yang dilakukan oleh seorang perempuan dan anaknya yang minum urine setelah menonton dan percaya pada hoaks

Dilansir dari Metro UK, ibu yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada penyelidik dari Healthwatch Central West London bahwa seorang teman atau kerabat telah mengirim videonya tentang pengobatan Covid-19.

Laporan HCWL mengatakan, beberapa video yang dia terima membahas tentang minum air kencinng sendiri setiap pagi sebagai obat untuk Covid-19. Kemudian, perempuan itu mengatakan 'dia dan anak-anaknya melakukan anjuran itu selama empat hari.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Dia bahkan berpikir bahwa vaksinasi 'akan berbahaya bagi keluarganya' dan dia 'mempercayai pengobatan tradisional'. Dewan Kota Westminster akan membahas laporan yang berbicara kepada lebih dari 100 orang, terutama di komunitas etnis kulit hitam dan minoritas, pada hari Kamis.

Penelitian ini merupakan kolaborasi antara HCWL, Asos. Penelitian ini berkembang dari stigma yang berkembang tentang Covid-19 serta berita palsu dan konspirasi yang disebarkan melalui WhatsApp.

Belum lagi ditambah dengan kurangnya kepercayaan pada saluran informasi' resmi. Kondisi ini menghadirkan masalah yang perlu disoroti dan ditangani.'

Banyak informasi sering menyarankan pengobatan alternatif yang salah yang tidak memiliki latar belakang ilmiah dan empiris.

Profesor Anthony Harnden, wakil ketua Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), mengaku kesulitan menjangkau kelompok BAME meski peluncuran vaksin sukses.

Baca Juga: Update Pasien Covid-19 Wisma Atlet: 3.284 Bergejala, 3.776 OTG

"Ada sejumlah orang yang benar-benar kami butuhkan untuk menjangkau dan meyakinkan bahwa vaksin ini aman dan efektif," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI