Benarkah Kelembapan Masker Maksimalkan Pencegahan Covid-19? Ini Kata Ahli

Selasa, 16 Februari 2021 | 11:50 WIB
Benarkah Kelembapan Masker Maksimalkan Pencegahan Covid-19? Ini Kata Ahli
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini masker menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. Rekomendasi dalam menggunakan masker juga terus berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan.

Kini, ada sebuah anggapan bahwa masker lembap bisa membantu penularan virus corona. Tapi benarkah?

Dilansir dari Healthshots, tingkat kelembaban yang lebih tinggi pada masker dapat membantu tingkat penularan. Hal itu terjadi karena adanya hidrasi saluran pernapasan yang diketahui bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh.

"Kami menemukan bahwa masker wajah sangat meningkatkan kelembapan di udara yang dihirup, dan hidrasi saluran pernapasan yang dihasilkan dapat bertanggung jawab atas temuan yang menghubungkan tingkat penularan Covid-19 yang lebih rendah," ungkap Adriaan Bax, Ph.D., Penyelidik Terkemuka NIH.

Baca Juga: Pandemi Hampir Satu Tahun, Kelurahan Kebon Jayanti Nol Kasus COVID-19

Ilustrasi Masker (Pexels/Anna)
Ilustrasi Masker (Pexels/Anna)

Ia menambahkan, tingkat kelembapan yang tinggi telah terbukti mengurangi gejala penyakit flu. Hal ini berlaku juga untuk penularan Covid-19 melalui pemakaian masker dengan tingkat kelembapan yang serupa.

Tingkat kelembapan yang tinggi dapat membatasi penyebaran virus melalui paru-paru, dengan pembersihan mukosiliar (mukosa hiduing), dan mekanisme pertahanan yang menghilangkan lendir dan partikel.

Tingkat kelembapan masker yang tinggi juga dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan memproduksi protein khusus, yang disebut interferon, yaitu melawan virus yang dikenal sebagai respons interferon.

Studi ini menguji empat jenis masker yang paling umum, seperti masker N95, masker bedah sekali pakai tiga lapis, masker katun poliester dua lapis, dan masker katun tebal. Para peneliti mengukur tingkat kelembapan dengan meminta sukarelawan bernapas ke dalam kotak baja yang tertutup.

Untuk memastikan tidak ada kebocoran, masker dapat dipasang dengan erat pada wajah dengan menggunakan karet busa. Pengukuran masker dilakukan pada tiga suhu udara yang berbeda, berkisar antara 46 hingga 98 derajat Fahrenheit.

Baca Juga: Positif Virus Corona Covid-19, Wanita Ini Baru Pulih Total setelah 3 Bulan

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa keempat masker meningkatkan kelembapan udara yang dihirup, namun dengan derajat yang bervariasi. Pada suhu yang lebih rendah, efek pelembab masker meningkat drastis. Sedangkan pada semua suhu, masker katun tebal menyebabkan tingkat kelembapan yang juga tinggi.

“Tanpa menyadari, bahwa kelembapan masker sebenarnya baik untuk mereka,” papar Dr Bax.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI