Studi: Tidur Kurang dari Lima Jam Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Selasa, 16 Februari 2021 | 11:25 WIB
Studi: Tidur Kurang dari Lima Jam Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
Ilustrasi lansia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak memiliki waktu tidur cukup sering membuat badan tidak segar saat bangun. Namun fakta lain, tidur kurang dari lima jam setiap malam rupanya dapat membahayakan kesehatan otak dan meningkatkan risiko demensia. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Aging.

Melansir dari Independent, penelitian baru ini menemukan bahwa kurang tidur melipatgandakan risiko Alzheimer (salah satu penyakit demensia paling umum) dan risiko kematian dini. Penelitian ini didasarkan pada 2.610 orang di atas 65 tahun.

Mereka meneliti bagaimana peserta menilai kewaspadaan, frekuensi tidur siang, berapa lama untuk tertidur, mendengkur, serta durasi, dan kualitas tidur. Secara keseluruhan, para ahli menemukan kaitan kuat antara masalah tidur dan risiko demensia dari waktu ke waktu.

"Temuan kami menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan risiko demensia," kata penulis utama Dr Rebecca Robbins.

Baca Juga: Viral Ibu Tidur di Kuburan, Tak Ikhlas Anak Tewas Korban Tabrak Lari

Peneliti menegaskan pentingnya upaya untuk membantu individu yang lebih tua mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.

Penulis senior Profesor Charles Czeisler mengatakan temuan ini menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi kesehatan otak. "Data ini menambah bukti bahwa tidur penting untuk kesehatan otak dan menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang kemanjuran meningkatkan kualitas tidur dan mengobati gangguan tidur pada risiko penyakit Alzheimer dan kematian," ujar Czeisler.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa berapa lama seseorang membutuhkan waktu untuk tertidur juga dikaitkan dengan risiko demensia. Mereka yang sering membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk terlelap menghadapi risiko insiden demensia 45 persen lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI