WHO Berikan Izin Darurat Penggunaan Vaksin AstraZeneca/Oxford

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 16 Februari 2021 | 09:40 WIB
WHO Berikan Izin Darurat Penggunaan Vaksin AstraZeneca/Oxford
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca/Oxford (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (15/2), mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 buatan bersama AstraZeneca dan Oxford University. Izin ini diharapkan dapat memperluas distribusi vaksin Covid-19 yang harganya cukup terjangkau, di negara-negara berkembang.

“Kami telah memastikan semuanya siap untuk vaksin segera didistribusikan. Namun, kami masih harus meningkatkan produksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus saat acara jumpa pers, dilansir dari Reuters.

“Kami akan terus meminta para produsen vaksin mengirim informasi ke WHO bersamaan dengan waktu mereka menyerahkan informasi itu ke negara-negara maju,” kata Tedros terkait informasi mengenai produksi vaksin.

WHO lewat pernyataan resminya mengumumkan pihaknya telah mengeluarkan izin pakai darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca bersama SKBio (Korea Selatan) dan oleh Serum Institute of India (SII).

Baca Juga: Efikasi Vaksin AstraZeneca Terhadap Virus Corona Afrika Selatan Hanya 10%

Vaksin itu masuk dalam daftar WHO setelah sekelompok ahli merekomendasikan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford University masuk dalam daftar penggunaan darurat.

Para ahli mengatakan dua dosis vaksin dapat diberikan ke seluruh orang dewasa dan jarak antara kedua dosis adalah sekitar 8-12 minggu. Vaksin itu diyakini dapat digunakan untuk mencegah varian baru Covid-19 yang ditemukan di Afrika Selatan.

Mengutip Antara, disebutkan bahwa hasil evaluasi WHO menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca telah memenuhi kriteria dan syarat wajib terkait keamanan vaksin. Manfaat yang diperoleh dari vaksin itu dikatakan masih lebih banyak daripada risikonya.

Vaksin buatan AstraZeneca/Oxford diterima dengan baik di banyak negara karena lebih murah jika dibandingkan dengan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.

Jumlah vaksin yang akan disediakan oleh AstraZeneca lewat skema pengadaan vaksin dunia, COVAX, cukup banyak. Lebih dari 330 juta dosis akan segera dikirim ke negara-negara miskin pada akhir Februari.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Tidak Akan Tarik Vaksin AstraZeneca

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI