Studi: Hirup Inhaler Bisa Turunkan Tingkat Keparahan Virus Corona 90 Persen

Selasa, 16 Februari 2021 | 08:23 WIB
Studi: Hirup Inhaler Bisa Turunkan Tingkat Keparahan Virus Corona 90 Persen
inhaler (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proses vaksinasi telah dimulai di berbagai negara. Vaksin Covid-19 ini pun diberikan pertama kali kepada orang yang berada di garis terdepan melawan pandemi, seperti dokter dan perawat.

Di tengah proses vaksinasi, metode baru pengobatan virus corona Covid-19 yang potensial juga mulai bermunculan. Kali, ini, sebuah studi menemukan inhaler bisa membantu mengurangi tingkat keparahan gejala seseorang.

Biasanya, inhaler digunakan untuk mengobati asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Tapi sekarang, inhaler bisa mengurangi tingkat keparahan gejala virus corona Covid-19.

Menurut sebuah studi baru oleh NIHR Oxford Biomedical Research Center (BRC), obat budesonide juga bisa mengurangi risiko gejala parah akibat virus corona Covid-19 sampai 90 persen.

Baca Juga: Diduga Terbawa Pelancong, Ahli Medis Desak WHO Cari Asal-usul Virus Corona

Penelitian itu melibatkan 146 orang. Separuh peserta diberi inhaler budesonide dua kali sehari dengan dosis 800 mikrogram. Separuh lainnya diberi plasebo selama 28 hari.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Hasilnya, orang yang menggunakan inhaler tidak hanya 90 persen lebih kecil kemungkinannya membutuhkan perawatan. Tetapi, mereka juga melaporkan demam dan gejala lainnya yang lebih singkat.

Para ahli mengatakan inhaler ini bisa mencegah terjadinya gejala persisten akibat virus corona Covid-19, yang biasanya disebut sebagai gejala jangka panjang.

Penelitian ini terinspirasi oleh pengamatan bahwa hanya beberapa pasien asma kronis yang dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan pada awal pandemi. Setelah penelitian ini, para ahli menemukan bahwa penggunaan inhaler kortikosteroid yang mencegah efek pernapasan lebih serius pada pasien.

Adapun obat lain yang diklaim bisa mengurangi gejala parah akibat virus corona Covid-19 seperti yang dilansir dari Times of India, antara lain:

Baca Juga: Studi Baru: Antibodi Virus Corona Musiman Tidak Mencegah Infeksi Covid-19

1. Colchine

Penelitian baru dari Kanada, menemukan obat asam urat antiinflamasi yang disebut colchicine bisa mengurangi tingkat risiko rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19 secara siginifikan.

2. Aspirin

Studi baru menemukan orang yang minum aspirin mungkin mengalami gejala virus corona Covid-19 yang lebih ringan. Menurut jurnal Anesthesia and Analgesia yang mengevaluasi 400 pasien Covid-19, 43 persen lebih kecil risikonya menjalani perawatan ICU karena minum aspirin.

Lalu, 44 persen kecil kemungkinannya membutuhkan alat bantu ventilator dan 47 persen lebih kecil risikonya meninggal dunia karena aspirin.

3. Inhaler

Menurut sebuah penelitian, semprotan hidung atau inhaler bisa memiliki efek besar pada virus corona Covid-19. Inhaler mampu membantu mengurangi jumlah virus corona yang aktif hanya dalam 25 menit.

4. Pengencer darah

Penggumpalan darah adalah masalah umum yang memengaruhi sekitar sepertiga pasien virus corona Covid-19. Tapi, studi yang dipublikasikan di The BMJ, menemukan orang yang diberi pengencer darah dalam waktu 24 jam setelah dirawat di rumah sakit, risiko kematiannya berkurang 34 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI