Suara.com - Sebuah tinjauan dan meta-analisis baru yang diterbitkan di Nature menunjukkan bahwa Capsicuum annuum atau spesies paprika yang mencakup paprika serta cabai memiliki manfaat untuk jantung.
Melansir dari Eat This, paprika kaya akan senyawa yang disebut capsaicin yang menyebabkan rasanya menjadi pedas dan menyengat. Penulis penelitian menunjukkan bahwa capsaicin dikenal karena efek anti-inflamasi, penurun kolesterol, dan penurunan berat badan. Terlebih lagi, baru-baru ini ditemukan senyawa baru dalam paprika yang disebut capsinoid.
Selain mengonfirmasi bahwa Capsicum annuum memiliki efek kecil pada berat badan, meta-analisis juga menemukan sebuah penelitian yang mengaitkan konsumsi makanan pedas seperti cabai dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (CVD).
Studi dalam ulasan tersebut menunjukkan bahwa cabai merah mampu menurunkan kadar kolesterol. Sementara efek antioksidan paprika menunjukkan dapat mengurangi risiko CVD. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar kasus CVD dapat dicegah dengan menurunkan kolesterol dan mengonsumsi asupan yang mengandung antioksidan.
Baca Juga: Redakan Hujan Deras di Bantul, Pemuda Ini Gunakan Sapu Lidi dan Bumbu Dapur
Studi juga menemukan bahwa makan paprika dapat membantu meningkatkan cara tubuh Anda memetabolisme gula dengan mengurangi peradangan. Namun, penulis mencatat bahwa diperlukan lebih banyak uji klinis pada manusia untuk memastikan manfaat potensial ini.
"Kami masih harus banyak belajar tentang paprika dan pengaruhnya terhadap tubuh kita," catat para peneliti. Menurut peneliti, mereka menemukan efek merugikan yang serius dari makan paprika atau cabai dalam jumlah sedang pada studi yang mereka ulas.