Laporkan 3 Kematian, Guinea Tetapkan Epidemi Virus Ebola

Senin, 15 Februari 2021 | 18:01 WIB
Laporkan 3 Kematian, Guinea Tetapkan Epidemi Virus Ebola
Ilustrasi epidemi virus ebola. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guinea, negara di Afrika Barat, mengumumkan telah terjadi epidemi virus Ebola pada Minggu (14/2) waktu setempat. Epidemi itu diumumkan setelah ada laporan kematian tiga orang dan empat lainnya dirawat di rumah sakit akibat infeksi virus ebola.

Epidemi itu tentu menambah beban berat bagi sistem kesehatan Guinea yang sudah kesulitan menangani pandemi Covid-19. Meski begitu, sebagaimana dilaporkan Reuters, infeksi Ebola memang jauh lebih mematikan daripada virus corona, tetapi tidak ditularkan oleh inang yang asimtomatik atau orang tanpa bergejala.

Epidemi Ebola terakhir terjadi di Guinea pada 2016. Ketika itu wabah menyebabkan kematian hingga 11.300 orang. Negara berpenduduk 12 juta jiwa, yang juga termasuk negara termiskin di dunia, masih dalam proses mendirikan pusat perawatan untuk menangani potensi peningkatan jumlah pasien. Sedangkan wabah telah terjadi di wilayah tenggara negara tersebut.

Kepala Badan Keamanan Kesehatan Nasional Sakoba Keita mengatakan kepada Washington Post bahwa para pejabat berusaha bekerja dengan cepat dalam melacak orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Baca Juga: PBB Tetapkan Tanggal 27 Desember sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Dunia

Surat kabar itu mengatakan bahwa Guinea juga tengah memerangi wabah demam kuning dan campak.

"Kami menghadapi empat epidemi pada saat yang sama," kata Keita.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang menyiapkan persediaan darurat global sekitar 500.000 dosis vaksin Ebola untuk membantu atasi wabah di kemudian hari. Tetapi saat ini baru 7.000 dosis vaksi yang tersedia.

"Ada alat dan sistem yang dapat dimobilisasi dengan cepat untuk menangani kasus ini. Kuncinya adalah kecepatan, memastikan orang berada di tempat yang mereka butuhkan," kata Donald Brooks, kepala eksekutif Inisiatif Eau, kelompok yang berfokus pada air dan sanitasi yang bekerja dalam membangun sistem tanggap darurat kesehatan masyarakat di Afrika Barat.

Baca Juga: Peneliti Khawatir Wabah Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Epidemi Kanker!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI