Tidur Kurang dari 5 Jam, Risiko Demensia Meningkat Dua Kali Lipat

Senin, 15 Februari 2021 | 14:36 WIB
Tidur Kurang dari 5 Jam, Risiko Demensia Meningkat Dua Kali Lipat
Ilustrasi lansia kurang tidur. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hubungan antara tidur dengan otak sangat erat. Sakit eratnya, penelitian terbaru menemukan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko pikun dan demensia.

Penelitian baru dari Rumah Sakit Brigham dan Wanita mengeksplorasi hubungan antara gangguan dan kekurangan tidur pada usia dewasa tua. Ditemukan bahwa pada orang yang tidur kurang dari lima jam, risiko demensia meningkat dua kali lipat.

Temuan lain yang dipublikasikan di jurnal Aging memperlihatkan pula adanya hubungan antara gangguan dan kekurangan tidur pada risiko kematian.

"Temuan kami menjelaskan hubungan antara kekurangan tidur dan risiko demensia yang di saat bersamaan menegaskan pentingnya upaya untuk membantu individu yang lebih tua memperoleh cukup tidur setiap malam," ungkap Rebecca Robbins, Ph.D, dari divisi gangguan tidur dan irama sirkadian, melansir dari Medical Express, ditulis Senin (15/2/2021).

Baca Juga: Studi: Pasien Demensia Berisiko Alami Kondisi Berat Jika Terpapar Covid-19

Untuk menyelidiki hubungan antara kualitas dan kuantitas tidur, serta hubungannya dengan risiko demensia dan kematian, Robbins dan rekannya menggunakan data dari Studi Tren Kesehatan dan Penuaan Nasional (NHATS).

Partisipan diminta menjawab karakteristik gangguan kurang tidur yang dialaminya, antara lain kewaspadaan, frekuensi tidur siang, berapa lama partisipan tertidur, dan kualitas tidur.

"Studiini mengungkapkan bahwa kekurangan tidur, ketika usia rata-rata partisipan 76 tahun, dikaitkan dengan dua kali lipat risiko demensia dan juga penyebab kematian selama 4 hingga 5 tahun ke depan," ungkap Charles Czeisler, MD, Ph.D., FRCP, FAPS, kepala divisi gangguan tidur dan irama sirkadian.

Menurutnya, data ini menambah bukti bahwa tidur sangatlah penting untuk kesehatan otak. Ia juga menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang kualitas tidur dan mengobati gangguan tidur pada risiko penyakit Alzheimer dan juga kematian.

"Studi kami menunjukkan bahwa durasi tidur yang sangat singkat dengan kualitas tidur yang buruk pada lansia meningkatkan risiko terkena demensia dan kematian dini. Harus ada peningkatan fokus untuk meningkatkan tidur yang sehat pada orang dewasa yang lebih tua," papar Stuart Quan, MD.

Baca Juga: Waspada! Sleep Apnea Bisa Sebabkan Kelainan Irama Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI