Suara.com - Hamil merupakan kondisi fisiologis yang bisa menyebabkan perubahan hormonal pada setiap perempuan. Kehamilan juga bisa memengaruhi kondisi kesehatan yang dialami ibu hamil atau bumil.
Setiap makanan yang dikonsumsi oleh bumil akan berdampak juga pada janinnya. Termasuk dalam penggunaan perawatan kulit wajah atau skincare.
Dokter spesialis dermatovenerologi dr. Rahma Evasari. Sp.DV mengatakan ada dua bahan pada produk skincare yang wajib dihindari bumil karena bisa berdampak buruk pada pertumbuhan janin.
Dua bahan tersebut adalah hidrokuinon dan bahan kimia yang berasal dari turunan vitamin A.
Baca Juga: Perusahaan Ini Buktikan Penyandang Disabilitas Bisa Bekerja dan Mandiri
"Hal yang pasti tidak boleh adalah hidrokuinon topikal. Itu biasanya digunakan untuk mencerahkan kulit. Tapi memang seharusnya ini tidak jual bebas karena kategorinya obat keras," jelas dokter Rahma saat siaran langsung Instagram 'SIKAT Skincare Aman Pada Bumil dan Busui', Minggu (14/2/2021) kemarin.
Ia menerangkan, hidrokuinon termasuk golongan obat keras dan berbahaya bagi bumil karena memiliki tingkat absorpsi atau penyerapan yang sangat tinggi. Saat dioleskan ke kulit, bahan kimia itu akan terserap sebanyak 35-45 persen.
"Sedangkan bahan lain biasanya hanya diserap 5 persen saja," imbuhnya.
Bahan kedua merupakan isotretinoin yang merupakan turunan dari vitamin A. Dokter Rahma menjelaskan, obat itu biasanya dikonsumsi secara oral dan digunakan mengatasi jerawat.
"Itu tidak boleh penggunaannya. Tapi karena yang diminum jelas akan membuat kecacatan janin, jadi dokter kulit dan kandungan tidak menyarankan turunannya," ucapnya.
Baca Juga: 10 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
Turunan lain dari vitamin A yang banyak terkandung pada produk skincare salah satunya adalah golongan retinoid.
Rahma menyampaikan, golongan retinoid yang paling banyak dijual bebas adalah retinol juga retinoid acid yang biasanya diresepkan oleh dokter.
Kebanyakan dokter kulit dan kandungan akan melarang penggunaan golongan retinoid yang dikonsumsi lewat oral. Tetapi, dokter Rahma menganjurkan sebaiknya tidak memakai skincare berbahan retinoid dengan cara oles.
"Karena kalau misalnya ada sesuatu kita tidak tahu," ujarnya.
Dokter Rahma menyampaikan, sebenarnya penelitian yang terkait dengan ibu hamil sebenarnya jarang dilakukan langsung terhadap manusia. Kebanyakan studi dilakukan terhadap hewan atau diteliti berdasarkan kasus yang terlanjur terjadi.
"Karena tidak etis kalau kita menguji coba obat ke ibu hamil. Jadi memang kebanyakan saran dibuat dari penelitian hewan coba atau studi kasus yang sudah terjadi. Tapi yang disepakati dokter kulit dan kandungan yang haram banget untuk ibu hamil adalah hidrokuinon dan turunan vitamin A," tuturnya.