Dosis Terbatas, Ini Strategi Kemenkes Lakukan Vaksinasi Tahap Kedua

Senin, 15 Februari 2021 | 14:14 WIB
Dosis Terbatas, Ini Strategi Kemenkes Lakukan Vaksinasi Tahap Kedua
Vaksinator memperlihatkan vaksin COVID-19 Sinovac sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang dilakukan mulai pekan ini akan diprioritaskan kepada petugas layanan publik dan kelompok orang lanjut usia di atas 60 tahun. Lantaran jumlah dosis vaksin yang masih terbatas, Kementerian Kesehatan melakukan strategi agar program vaksinasi tetap berjalan.

Catatan suara.com, Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin siap pakai dan 36 juta dosis bahan baku vaksin. Seluruh dosis berasal dari vaksin jenis Sinovac, China. Sebanyak tiga juta dosis telah digunakan selama program vaksinasi tahap pertama untuk seluruh petugas kesehatan di 34 provinsi. Sedangkan dosis bahan baku akan lebih dulu diproses oleh Biofarma agar menjadi vaksin siap pakai.

PLT Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu. DHSM. MARS., mengatakan, hingga akhir Februari akan ada 7,5 juta dosis vaksin siap pakai selesai diproduksi Biofarma. Selanjutnya, pada pertengahan Maret, ada tambahan 11 juta dosis lagi.

Sehingga total 18 juta dosis itu akan digunakan untuk 9 juta sasaran penerima vaksin, dengan dua kali suntikan, selama tahap kedua.

Baca Juga: Terkait Skandal Vaksin Covid-19, Menteri Luar Negeri Peru Mengundurkan Diri

"Jadi kita perkirakan ada 18 juta untuk 9 juta sasaran. 70 persen akan didistribusi ke Jawa Bali. Kemudian dari 70 persen itu ada sekitar 6,3 juta kami akan distribusikan menurut prioritas," jelas Maxi dalam konferensi pers virtual, Senin (15/2/2021).

Penerima vaksin prioritas pertama adalah untuk kelompok lansia, lanjut Maxi. Ia menyampaikan, total lansia diseluruh Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 21 juta orang.

"Kita akan proporsikan 20 sampai 30 persen dari populasi lansia dari masing-masing provinsi," ucapnya.

Selain itu, pedagang pasar diproporsikan mendapat sekitar 50-60 persen. Diikuti guru yang jumlah prioritasnya lebih besar sekitar 60-70 persen. Sesudah itu, ASN dan TNI-Polri sekitar 20-30 persen. Termasuk juga selanjutnya pejabat publik lainnya.

Sementara itu, 30 persen dari 18 juta dosis vaksin itu akan digunakan untuk vaksinasi di 27 provinsi lainnya. Sambil vaksinasi berjalan, Maxi menyampaikan, pada April Indonesia akan kembali mendapatkan dosis vaksin Covid dalam jumlah besar.

Baca Juga: Hore! WNI Dapat Vaksin COVID-19 Gratis di Malaysia

"Kita akan buat strategi khusus lansia dilakukan dulu untuk ibu kota provinsi. Karena saya lihat ibu kota provinsi dari 7 provinsi itu jumlahnya 2,1 juta. Ini berjalan bersamaan. Jadi semua akan dapat vaksin tapi bertahap saja," ujarnya.

Mengikutsertakan lansia dalam sasaran vaksinasi juga menjadi strategi pemerintah dalam mempercepat tercapainya 70 persen kekebalan kelompok atau herd imunity. Selain itu juga, Maxi menyampaikan bahwa lansia termasuk kelompok yang rentan terpapar virus corona dan berisiko alami kondisi kritis.

"Sebelumnya pemerintah hanya memprioritaskan petugas layanan publik pada tahap kedua ini. Namun pemerintah melihat kelompok lansia juga perlu diprioritaskan melihat kondisi mereka yang rentan terpapar covid dan angka kematian kalau terpapar cukup tinggi," kata Maxi.

"Ini juga strategi bagaimana kita menurunkan laju penularan dan meringankan beban rumah sakit, serta membantu tenaga kesehatan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI