Suara.com - Kondisi gigi yang sakit akan sangat mengganggu seseorang dalam menjalani berbagai aktivitas, khususnya saat makan. Terkadang, rasa nyeri yang dihasilkan akibat gigi sakit tidak hanya pada area mulut, melainkan bagian tubuh lainnya.
Kondisi gigi yang sakit, dapat berpotensi menyebabkan penyakit lainnya bila mengenai bagian saraf. Oleh karena itu, saat gigi sakit, diharapkan agar segera melakukan perawatan sehingga tidak semakin memburuk.
Dilansir dari healthline, biasanya gigi yang sakit memiliki berbagai gejala lain, di antaranya:
- Nyeri berdenyut atau bengkak di sekitar gigi dan gusi
- Demam
- Nyeri saat menggigit sesuatu
- Rasa nyeri dari dalam gigi
- Kepekaan yang menyakitkan saat merespons makanan dan minuman panas atau dingin.
- Bisa juga menyebabkan sakit pada bagian kepala
Biasanya, rasa sakit yang muncul akibat infeksi yang ada di dekat gigi atau di pulpa dalam gigi. Walaupun jarang terjadi, infeksi ini dapat menyebar luas ke otak dan mengancam jiwa seseorang. Rasa sakit juga dapat muncul akibat benturan yang terjadi pada gigi.
Baca Juga: Enggan Rombak Besar-besaran, Gigi Dall'Igna Ungkap Kelemahan Ducati
Kondisi yang cukup parah, dapat menyebabkan sakit gigi harus mendapat perawatan di rumah sakit. Sinusitis adalah salah satunya.
Sinusitis adalah suatu kondisi di mana sinus seseorang meradang akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur di rongga sinus. Hal ini karena akar gigi berada di dekat sinus sehingga muncul nyeri yang timbul.
Penyakit jantung dan kanker paru-paru juga bisa menjadi penyebab sakit gigi. Hal ini karena letak saraf vagus mengali ke berbagai organ tubuh seperti jantung dan paru-paru melalui rahang.
Selain itu, sakit gigi juga bisa disebabkan berbagai penyakit langka seperti neuralgia trigeminal dan neuralgia oksipital, yaitu kondisi neurologis yang menyebabkan saraf tigeminal dan okspital teriritasi.
Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati gigi yang sakit yaitu menggunakan sinar-X dari dokter serta melakukan pemeriksaan fisik. Juga biasanya memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mengobati infeksi yang terjadi.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mencabut Gigi Geraham Bungsu yang Tidak Tumbuh Sempurna
Jika sakit yang ditimbulkan akibat benturan, biasanya harus dilakukan operasi pengangkatan untuk menghilangkan rasa neyri yang muncul.
Jika gigi yang sakit akibat sinusitis, biasanya dokter akan memfokuskan penyebabnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, biasanya ia akan fokus mengobati sinusitis dibanding gigi yang nyeri. Hal ini karena ketika sinusitis membaik akan membantu menghilangkan rasa sakit di gigi juga.
Jika sakit yang muncul akibat neuralgia trigeminal dan neuralgia oksipital, biasanya hanya akan diberikan obat penangkal rasa nyeri. Hal ini karena kondisi ini tidak memiliki spesifikasi obat yang jelas.
Untuk sakit gigi akibat jantung atau paru-paru, sama halnya dengan sinusitis, dokter akan lebih fokus terhadap penyebabnya terlebih dahulu dibanding nyeri pada gigi tersebut.
Untuk mengobati rasa nyeri sementara, seseorang bisa melakukan hal-hal berikut di antaranya:
- Mengonsumsi obat nyeri over-the-counter (OTC), seperti aspirin.
- Mengonsumsi obat sakit gigi topikal OTC, seperti benzokain (Anbesol, Orajel)
- Dekongestan OTC, seperti pseudoephedrine (Sudafed), jika nyeri disebabkan oleh penyumbatan sinus
- Minyak cengkeh dioleskan ke gigi yang sakit
Untuk mencegah sakit gigi, sikat dan bersihkan gigi setidaknya dua kali sehari dan lakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi dua kali setahun, atau sesering yang direkomendasikan oleh dokter gigi.
Selain itu, seseorang juga dapat membantu menjaga kesehatan, terutama jantung dan paru-paru dengan tidak merokok, mengonsumsi makanan yang rendah lemak dan tinggi serat, serta rutin berolahraga 30 menit dalam sehari.
Penulis: Fajar Ramadhan