Kebiasaan Tidur Siang Ternyata Dipengaruhi oleh Genetik

Senin, 15 Februari 2021 | 11:19 WIB
Kebiasaan Tidur Siang Ternyata Dipengaruhi oleh Genetik
Ilustrasi tidur siang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ternyata, ada gen yang mengatur seberapa sering Anda tidur siang setiap harinya. Demikian menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) dan diterbitkan di Nature Communications.

Penelitian ini mengidentifikasi lusinan wilayah gen yang mengatur kecenderungan tidur siang di siang hari. Para peneliti juga menemukan bukti awal yang menghubungkan kebiasaan tidur siang dengan kesehatan kardiometabolik.

Hassan Saeed Dashti, PhD, RD, dari MGH Center for Genomic Medicine, salah satu penulis utama laporan tersebut, mencatat bahwa beberapa negara yang memiliki kebiasaan tidur siang (seperti Spanyol), saat ini tengah berusaha untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
Sementara itu, beberapa perusahaan di Amerika Serikat justru kini mempromosikan tidur siang sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas.

"Itu sebabnya, penting untuk mencoba menguraikan jalur biologis yang berkontribusi pada mengapa kita tidur siang," kata Dashti.

Baca Juga: Tidur Siang selama Sejam atau Lebih Bisa Berbahaya bagi Kesehatan Jantung

Sebelumnya, rekan penulis senior Richa Saxena, PhD, peneliti utama di Lab Saxena di MGH, dan rekannya menggunakan database besar informasi genetik dan gaya hidup untuk mempelajari aspek lain dari tidur. Tim peneliti telah mengidentifikasi gen yang terkait dengan durasi tidur, insomnia, kecenderungan untuk bangun pagi, ataupun kebiasaan tidur malam.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang genetika tidur siang, tim Saxena dan rekan penulis senior Marta Garaulet, PhD, dari departemen Fisiologi di Universitas Murcia, melakukan studi asosiasi genom (GWAS), yang melibatkan pemindaian cepat set lengkap DNA, atau genom, dari sejumlah besar orang. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi variasi genetik yang terkait dengan penyakit tertentu atau, dalam hal ini, kebiasaan.

Menggali lebih dalam data yang ada, tim peneliti mengidentifikasi setidaknya tiga mekanisme potensial yang mendorong seseorang tidur siang.

Kecenderungan tidur: Beberapa orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur daripada yang lain.
Tidur yang terganggu: Tidur siang dapat membantu memperbaiki kualitas tidur yang buruk di malam sebelumnya.
Bangun pagi: Orang yang bangun lebih awal mungkin akan 'membalasnya' tidur dengan tidur siang.

"Ini memberi tahu kita bahwa tidur siang didorong secara biologis dan bukan hanya pilihan lingkungan atau perilaku," kata Dashti.

Baca Juga: Studi: Tidur Siang 1,5 Jam Bisa Tingkatkan Usia Harapan Hidup

Beberapa dari subtipe ini dikaitkan dengan masalah kesehatan kardiometabolik, seperti lingkar pinggang yang besar dan tekanan darah tinggi, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian tentang hubungan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI