Suara.com - Banyak orang menganggap Covid-19 sama seperti virus influenza. Oleh sebab itu banyak yang lantas menganggap orang yang pernah terkena flu kebal terhadap SARS CoV 2.
Tapi benarkah pemahaman tersebut. Sayangnya, anggapan itu itu dipastikan keliru alias tidak benar.
Mengutip Live Science, Senin (15/2/2021) dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cel, 9 Februari 2021, menemukan antibodi yang didapatkan setelah sembuh dari influenza tidak bisa melawan virus SARS CoV 2.
Selama bertahun-tahun lamanya orang sudah terpapar virus flu sepanjang hidup mereka, dan selama itu pula tubuhnya berhasil mengembangkan antibodi untuk melawan virus flu.
Baca Juga: Bisa Bantu Cegah Flu dan Pilek, Rutin Konsumsi Brokoli Yuk!
Namun setelah antibodi yang berhasil dikembangkan ini, dianalisis dan diuji coba untuk melawan SARS CoV 2, hasilnya tidak bisa melindungi dan tidak bisa mengurangi dari infeksi parah.
"Kami memang menemukan manusia memiliki antibodi (hasil dari virus flu) yang bisa mengikat SARS CoV 2, tapi antibodi ini tidak bisa mencegah infeksi Covid-19," terang peneliti Scott Hensley, Profesor Mikrobiologi dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania.
Uniknya dalam penelitian ini ditemukan jika proporsi antibodi yang dimiliki anak-anak lebih tinggi dibanding orang dewasa, antibodi yang dimiliki anak-anak mampu menetralisir dan melucuti SARS CoV 2.
Hasil ini didapatkan setelah Hensley dan timnya menganalisis sampel serum sejak 2017 lalu, untuk melihat antibodi musiman yang dihasilkan dari virus flu di masyarakat umum.
Sampel darah diambil dari 263 anak di rumah sakit Anak Philadelphia dan 168 orang dewasa di Penn Medicine Biobank.
Baca Juga: Di Inggris, Vaksin COVID-19 Bakal Diberikan Rutin Seperti Vaksin Flu
Sampel darah tersebut memang ditemukan antibodi flu, namun sayangnya hanya 20 persen antibodi yang bisa mengikat SARS CoV 2. Namun tidak bisa untuk mengurangi tingkat keparahan yang disebabkan orang virus tersebut.