Suara.com - Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi, didiagnosis kanker prostat pada Jumat (12/2/2021).
Esok harinya, Sabtu (13/2/2021), sosok yang lebih akrab disapa Kak Seto ini menjalani operasi biopsi prostat, yang gunanya untuk mengetahui apakah kanker yang diderita termasuk golongan jinak atau ganas.
"Dari hasilnya nanti akan diketahui apakah sel kanker yang ada termasuk jinak atau ganas," kata Kak Seto.
Seperti apa biopsi prostat?
Baca Juga: Waspada, Konsumsi Daging Olahan Tingkatkan Risiko Kanker
Biopsi merupakan prosedur di mana sampel kecil prostat diangkat, kemudian dilihat dengan mikroskop, menurut American Cancer Society.
Sebelum menjalani biopsi prostat, pasien akan melakukan tes darah antigen spesifik prostat (PSA) atau pemeriksaan rektal digital (DRE).
Selama biopsi, dokter biasanya memeriksa dengan tes pencitraan, seperti USG transrektal (TRUS) atau MRI, tetapi bisa juga perpaduan keduanya.
Dokter akan memasukkan jarum tipis berlubang ke prostat, baik melalui dinding rektum (biopsi transrektal) atau melalui kulit antara skrotum dan anus (biopsi transperineal).
Ketika jarum ditarik keluar, silinder kecil (inti) jaringan prostat akan keluar. Ini diulang beberapa kali. Umumnya, dokter akan mengambil sekitar 12 sampel inti dari berbagai bagian prostat.
Baca Juga: Mengenal Kanker Prostat yang Dialami Kak Seto
Meski terdengar menyakitkan, setiap biopsi sebenarnya hanya menyebabkan sedikit ketidaknyamanan. Dokter juga akan menyuntikkan anestesi lokal di samping prostat sehingga pasien akan mati rasa di bagian tersebut.
Biopsi sendiri memakan waktu sekitar 10 menit. Sebelum dan dua hari setelahnya kemungkinan pasien akan diberi antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.
Beberapa hari setelah prosedur pasien biasanya akan merasakan nyeri di area prostat dan akan ada darah dalam urine atau air mani selama beberapa minggu.
Sampel biopsi akan dikirim ke laboratorium dan dianalisis melalui miskroskop untuk melihat apakah mengandung kanker.
Hasil (dalam bentuk laporan patologi ) biasanya akan keluar setidaknya 1 hingga 3 hari, tetapi terkadang bisa lebih lama.
Dalam hal ini Kak Seto berharap diberikan hasil terbaik sehingga ia dapat melanjutkan pengabdiannya bagi anak-anak di tanah air.