Suara.com - Virus corona Covid-19 telah bermutasi di beberapa negara, seperti Inggris dan Afrika Selatan. Mutasi virus corona Covid-19 ini pun menimbulkan kekhawatiran jika membuat vaksin tak lagi efektif.
Tapi, banyak orang mungkin bertanya-tanya virus corona Covid-19 seperti ini akan terus bermutasi atau memiliki batasan mutasi tertentu.
Ternyata, virus corona Covid-19 memiliki batasan untuk bermutasi. Tapi, ahli virologi mengaku tidak tahu persis batasan mutasi virus dan sulit memprediksi semua kemungkinan mutasi.
Jumlah kemungkinan mutasi genetik lebih besar dari semua atom di alam semesta yang terlihat. Vincent Racaniello, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Columbia di New York City, mengatakan sebagian kecil dari genom virus bisa diganti.
Baca Juga: Studi: Peralatan Olahraga Tak Sebarkan Virus Corona Covid-19
Kode genetik virus corona terdiri dari 4 basis kimia atau molekul berbeda yang digambarkan dengan alfabet 4 huruf, yang memiliki panjang 29.881 huruf.
Basis kimia itu memberikan instruksi untuk membuat 9.860 asam amino yang merupakan bahan penyusun protein virus. Ketika basa kimiawi tersebut berubah, maka asam amino juga akan berubah yang bisa memengaruhi bentuk protein virus corona.
Pada gilirannya dilansir dari Fox News, perubahan bentuk itu bisa memengaruhi cara kerja virus, seperti cara mereka mengikat sel manusia.
Studi sebelumnya tentang virus RNA lain, seperti SARS-CoV-2 memiliki untai tunggal RNA sebagai materi genetikanya, telah menemukan bahwa lebih dari setengah basa dalam virus bisa diubah.
Secara sistematis, Racaniello mengatakan bahwa sebuah virus memiliki 10 ribu pasang basa, ada 4 ^ 5.000 kemungkinan urutan genetik.
Baca Juga: Seorang Bisa Terinfeksi Dua Jenis Covid-19 Sekaligus, Ini Cara Cegahnya
Hal ini tentunya luar biasa, karena ada 4 ^ 135 atom di alam semesta yang nampak. Jika persamaan ini berlaku untuk virus seperti SARS-CoV-2, yang memiliki kode genetik tiga kali lebih lama, ada 4 ^ 14.941 kombinasi berbeda untuk urutan genetiknya,
Kemungkinan itu pun hanya menghitung perubahan huruf dasar, satu bahan kimia menggantikan yang lain. Ada juga mutasi lain, seperti penghapusan atau penyisipan dalam genom yang akan meningkatkan jumlah kemungkinan mutasi.
Tapi, sebagian besar mutasi ini tidak penting karena sebagian juga akan segera tersingkirkan. Selain itu, banyak pula mutasi virus yang netral, hanya menumpuk atau terbawa.
Mutasi yang penting diperhatikan biasanya terjadi pada protein lonjakan virus corona, senjata yang digunakan untuk menempel pada reseptor ACE2 pada permukaan sel manusia.
Mutasi ini terdiri dari 1.273 asam amino, yang dikodekan oleh 3.831 basa kimia. Artinya, lonjakan protein bisa bervariasi dan hampir tidak terbatas. Tapi, banyak dari mutasi ini berlebihan dan merupakan kode untuk asam amino yang sama.
John Moore, seorang profesor mikrobiologi dan imunologis di Cornel University di Ithaca, New York, mengatakan mutasi virus corona Covid-19 ini biasanya akan diidentifikasi sebagai varian baru.
Varian baru yang diidentifikasi dan diberi nama biasanya memiliki sifat mutasi virus yang perlu diperhatikan, seperti kemampuannya untuk menular ke manusia lebih besar atau tidak mempan dilawan menggunakan vaksin.
Jadi, pengawasan yang ketat bisa membantu para ilmuwan memindai perubahan dalam genom virus melalui pengambilan sampel acak dari orang yang terinfeksi.
Jika mutasi virus diidentifikasi berdasarkan perubahan genom mana yang muncul. Sampel ini bisa diteliti untuk mendapatkan prediksi cara varian baru ini akan berperilaku. Pada tahap ini, ilmuwan harus melakukan eksperimen pada virus atau protein.