Mengenal Penyebab dan Gejala Kanker Prostat yang Diderita Kak Seto Mulyadi

Sabtu, 13 Februari 2021 | 14:41 WIB
Mengenal Penyebab dan Gejala Kanker Prostat yang Diderita Kak Seto Mulyadi
Seto Mulyadi alias Kak Seto [Suara.com/Herwanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melalui Instagram pribadinya, psikolog Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengabarkan bahwa dirinya tengah berjuang melawan kanker prostat.

Lelaki berusia 69 tahun yang selalu nampak aktif itu mengatakan kesehatannya sedang menurun, dan sedang menunggu jadwal untuk menjalani prosedur biopsi kanker.

"Beberapa minggu belakangan ini kondisi kesehatan saya memang menurun. Dan setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan ternyata saya didiagnosa mengidap kanker prostat," tulisnya dalam caption fotonya yang terbaring di rumah sakit ditemani istri dan anaknya, Jumat (12/2/2021).

Kak Seto Kabarkan Idap Kanker Prostat. (Instagram/@kaksetosahabatanak)
Kak Seto Kabarkan Idap Kanker Prostat. (Instagram/@kaksetosahabatanak)

Mengutip Alodokter, kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami lelaki. Diperkirakan sekitar 1,3 juta lelaki di seluruh dunia menderita kanker prostat.

Baca Juga: Heboh Nikah Dini Aisha Weddings, Kak Seto: Polri Harus Cepat Tindak Tegas!

Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita lelaki.

Penyebab Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat adalah mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat.

Namun, penyebab mutasi itu sendiri belum diketahui secara pasti. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, antara lain:

  • Pertambahan usia
  • Menderita obesitas
  • Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen
  • Paparan bahan kimia
  • Menderita penyakit menular seksual
  • Memiliki keluarga yang menderita kanker prostat

Gejala kanker prostat
Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil.

Skrining dan diagnosis kanker prostat
Skrining kanker prostat dalam bentuk tes PSA dan colok dubur masih menjadi hal yang kontroversial, karena tes ini tidak dapat memberikan hasil yang spesifik.

Baca Juga: Obat Prostat untuk Cegah Penyakit Parkinson, Akankah Ampuh dan Efektif?

Hasil tes yang tidak akurat dapat membuat pasien menjalani pemeriksaan dan penanganan yang sebenarnya tidak perlu dan justru membahayakan.

Oleh karena itu, diskusikanlah dahulu dengan dokter mengenai perlu tidaknya Anda melakukan skrining kanker prostat melalui tes PSA.

Untuk mendeteksi dan mengetahui stadium kanker prostat, dokter akan melakukan pemeriksaan USG prostat, MRI, dan biopsi prostat.

Pengobatan kanker prostat
Dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan tingkat keparahan kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan. Metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan krioterapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI