Perancis Beri Satu Dosis Vaksin untuk Penyintas Covid-19, Ini Alasannya

Sabtu, 13 Februari 2021 | 14:34 WIB
Perancis Beri Satu Dosis Vaksin untuk Penyintas Covid-19, Ini Alasannya
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara Perancis berencana akan memberikan satu dosis vaksin Covid-19 kepada warganya yang telah menjadi penyintas penyakit yang disebabkan virus corona baru tersebut.

Organisasi Kesehatan Perancis atau HAS menilai, satu dosis vaksin dianggap cukup untuk melindungi penyintas, dan menambah antibodi yang sudah terbentuk hasil 'berperang' dengan virus.

"Satu dosis vaksin akan memainkan peran penting, sebagai pengingat untuk sistem kekebalan tubuh, bagaimana cara mereka melawan Covid-19" ujar HAS melalui opini laporan mengutip Channel News Asia, Sabtu (13/2/2021).

Seperti diketahui, banyak negara dunia termasuk Indonesia tidak menjadikan penyintas Covid-19 sebagai prioritas penerima vaksin Covid-19, lantaran dianggap memiliki kekebalan dibanding orang yang belum terinfeksi.

Baca Juga: Varian Virus Corona Asal Hutan Amazon Diklaim Tiga Kali Lebih Menular

Namun penyintas Covid-19 juga tetap rentan kembali terinfeksi, karena antibodi hasil sembuh dari Covid-19 tidak bisa bertahan lebih lama dibanding antibodi yang terbentuk dari vaksin.

Apabila kebijakan ini diterapkan, maka akan mempercepat proses vaksinasi Covid-19 di Perancis dan diharapkan semakin banyak orang yang terlindungi dari SARS CoV 2.

Perancis sendiri telah memesan vaksin dari tiga industri farmasi berbeda yaitu Pfizer, Moderna, dan AstaraZeneca.

Untuk mendapatkan kekebalan, ketiga merek vaksin ini harus disuntikkan sebanyak dua dosis yang diberikan secara terpisah dalam rentang waktu 14 hari antar dosis.

Kini sudah lebih dari 2,1 juta orang di Perancis, telah disuntik vaksin dosis pertama, dan 535.000 orang lainnya sudah mendapat dosis vaksin kedua, artinya dosis vaksin sudah lengkap.

Baca Juga: Diduga Covid-19 Sudah Menyebar di Perancis Sejak Awal November 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI