Suara.com - Orang yang berhasil sembuh (penyintas) dari Covid-19, maupun orang yang sudah mendapat suntik vaksin Covid-19 dianggap sudah memiliki kekebalan dari virus corona SARS CoV 2.
Untuk mencari tahu sudah seberapa kebal tubuh terhadap Covid-19, bisa dengan menjalani tes Antibodi SARS CoV 2 kuantitatif, yaitu suatu pemeriksaan untuk mendeteksi seberapa banyak protein antibodi, khususnya antibodi SARS CoV 2.
Antibodi SARS CoV 2 ini seumpama tentara perang di dalam tubuh yang dikhususkan untuk melawan virus penyebab sakit Covid-19.
Apa saja syarat untuk menjalani tes ini?
Menurut dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Barat dan Bekasi Timur, tidak ada syarat tertentu sebelum melakukan tes ini.
![Ilustrasi tes antibodi. [Greg Baker/AFP]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/04/24/10768-tes-antibodi.jpg)
“Tidak ada batasan usia, riwayat penyakit, jenis kelamin, ras, atau kategori lainnya sehingga semua orang dapat melakukan pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS COV 2 ini,” ujar dr. Muhammad dalam siaran pers yang diterima suara.com, Jumat (12/2/2021).
Belum ada publikasi hasil uji penelitian batasan pasien penyakit tertentu seperti komorbid, autoimun, atau penyakit lainnya yang tidak diperbolehkan melakukan pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 ini.
Namun saat ini berdasarkan penelitian, membuktikan adanya jumlah antibodi SARS CoV lebih banyak dan signifikan pada pasien yang sempat mengalami gejala berat sakit Covid-19, dibandingkan pasien dengan gejala sedang, ringan, bahkan pada pasien tidak bergejala.
Beda tes kuantitaf dan kualitatif Antibodi SARS CoV 2
Baca Juga: Tiga Pekan Isolasi Mandiri, Doni Monardo Sembuh Dari Covid-19
Menurut dr. Muhammad sebelum pemeriksaan kuantitatif antibodi spesifik SARS CoV 2 ini diperkenalkan, sebelumnya sudah ada pemeriksaan antibodi SARS CoV kualitatif yang tidak kalah pentingnya dikarenakan sangat berguna untuk screening pasien yang mengalami infeksi SARS CoV 2.