Temuan Baru Asal Usul Corona: China Klaim dari Kepala Babi & Makanan Beku

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2021 | 21:04 WIB
Temuan Baru Asal Usul Corona: China Klaim dari Kepala Babi & Makanan Beku
Ilustrasi babi (Unsplash/Pascal Debrunner)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga kini peneliti masih terus mencari tahu asal-usul dari virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga melakukan investigasi ke China, tempat virus itu pertama kali ditemukan.

Dari temuannya, WHO mengatakan bahwa virus corona bukan berasal dari pasar basah. Tapi, dilansir dari SCMP, otoritas kesehatan China berulang kali mengatakan mereka menemukan virus Covid-19 pada impor makanan beku dan telah mengaitkan infeksi di negara itu dengan kepala babi dan makanan laut.

Meski beberapa peneliti dan otoritas kesehatan telah mempertanyakan tentang makanan beku sebagai rute penularan virus, Beijing telah menangguhkan impor produk dan menerapkan pemeriksaan, pengujian, dan desinfeksi kemasan dan kontainer.

Aturan itu menciptakan penundaan yang menyumbat pelabuhan dan mengganggu mitra dagang.

Baca Juga: Di Inggris, Vaksin COVID-19 Bakal Diberikan Rutin Seperti Vaksin Flu

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Unsplash/CDC)

Beberapa ilmuwan top China menyarankan bahwa virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan orang terinfeksi Covid-19 mungkin telah tiba di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di kota Wuhan, lokasi wabah pertama yang diketahui di dunia, melalui impor makanan beku, atau yang disebut sebagai transmisi rantai dingin.

Teori itu ditampilkan secara menonjol dalam konferensi pers di Wuhan pada Selasa (9/2/2021), di mana tim internasional spesialis WHO mempresentasikan temuan penyelidikan selama sebulan tentang asal-usul virus bersama pejabat China.

“Sars-CoV-2 dapat bertahan dalam kondisi yang ditemukan dalam makanan beku, kemasan dan produk rantai dingin,” kata Liang Wannian, pejabat Komisi Kesehatan Nasional yang memimpin misi di sisi China.

Liang juga menyarankan virus itu mungkin telah menyebabkan infeksi di luar negeri sebelum wabah di Wuhan tetapi tidak diidentifikasi.

Beijing telah berulang kali menekankan sepanjang tahun lalu bahwa hanya karena virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan, mungkin itu bukan tempat kemunculannya.

Baca Juga: Studi: Obat Asma Tertentu Mungkin Bisa Mencegah Keparahan Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI