Di Inggris, Vaksin COVID-19 Bakal Diberikan Rutin Seperti Vaksin Flu

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2021 | 17:09 WIB
Di Inggris, Vaksin COVID-19 Bakal Diberikan Rutin Seperti Vaksin Flu
Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Inggris berencana membuat vaksinasi COVID-19 menjadi program tahunan, seperti vaksin flu.

Dilansir ANTARA, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, warga Inggris harus menganggap vaksinasi COVID-19 seperti halnya vaksin flu, yang akan diberikan rutin pada orang yang rentan.

"Saya rasa kita perlu bersiap-siap menjalani keadaan dengan menyediakan suntikan untuk melawan varian-varian baru (COVID-19, red) pada musim gugur," katanya saat konferensi pers.

Boris mengatakan setiap yang rentan, seperti orang tua dan populasi berisiko, akan mendapatkannya setiap tahun.

Baca Juga: Kemenkes Sebut 1,2 Juta Tenaga Kesehatan Sudah Divaksin Covid-19

"Kita harus mulai menganggapnya seperti vaksin flu, sesuatu yang orang tua atau orang yang rentan pastikan bahwa mereka akan mendapatkannya setiap tahun," ungkapnya lagi.

Johnson menambahkan bahwa dirinya yakin vaksin akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi mengatasi semua varian COVID-19.

Di kesempatan yang sama, Boris juga menyambut baik kabar bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan penggunaan global vaksin COVID-19 buatan Universitas Oxford-AstraZeneca untuk semua orang dewasa.

Sebelumnya, sejumlah negara mempertanyakan keampuhan vaksin tersebut.

Awal pekan ini, Afrika Selatan mengatakan akan menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca dalam program vaksinasi mereka.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona, Pakar Virologi Bahas Tingkat Keparahannya

Keputusan itu diambil Afsel setelah data menunjukkan bahwa vaksin tersebut memberi hanya sedikit perlindungan dari infeksi ringan hingga sedang pada varian COVID-19 yang dominan negara tersebut.

"Senang melihat Organisasi Kesehatan Dunia hari ini memastikan dukungannya untuk penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca pada semua orang di atas usia 18 tahun, dan tentunya usia di atas 65 tahun," tutup Johnson.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI