Studi: Selain Kelelawar, Ada Kemungkinan Sars-Cov-2 dari Trenggiling

Kamis, 11 Februari 2021 | 14:44 WIB
Studi: Selain Kelelawar, Ada Kemungkinan Sars-Cov-2 dari Trenggiling
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang percaya bahwa kelelawar mungkin adalah sumber asli dari virus corona baru. Namun penelitian baru juga menunjukkan bahwa ada kemungkinan virus corona berasal dari trenggiling.

Melansir dari Medicinenet, para peneliti membandingkan struktur protein lonjakan yang ditemukan pada SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19) dengan virus corona kelelawar yang paling mirip. Peneliti juga mengisolasi virus corona dari trenggiling Malaya.

Studi ini dipublikasikan secara online 5 Februari di jurnal Nature Communications.

"Dengan menguji apakah lonjakan protein dari virus tertentu dapat mengikat reseptor sel dari spesies yang berbeda, kami dapat melihat apakah secara teori virus dapat menginfeksi spesies ini," jelas salah satu penulis studi, Antoni Wrobel. dari Structural Biology of Disease Processes Laboratory di Francis Crick Institute, di London.

Baca Juga: Gugat AstraZeneca Soal Vaksin, Italia Laporkan Kenaikan Kasus COVID-19

"Yang penting di sini, kami telah menunjukkan dua hal utama. Pertama, virus kelelawar ini tidak mungkin dapat menginfeksi trenggiling. Dan kedua, virus trenggiling berpotensi menginfeksi manusia," kata Wrobel dalam rilis berita institut.

Meskipun penelitian menemukan bahwa virus corona kelelawar, yang dikenal sebagai RaTG13, tidak dapat berikatan dengan reseptor pada manusia atau trenggiling, dan bahwa virus corona trenggiling dapat mengikat trenggiling dan reseptor manusia. Namun masih belum dapat memastikan apakah virus trenggiling adalah bagian dari evolusi SARS-CoV-2 ke manusia.

Bisa jadi RaTG13 atau virus corona kelelawar bergabung dengan virus corona di spesies selain trenggiling untuk berevolusi jadi SARS-CoV-2. Ada kemungkinan juga  bahwa virus corona kelelawar yang tidak diketahui dapat menginfeksi trenggiling dan kemudian pindah ke manusia.

Ilustrasi Trenggiling. [AFP/Sam Yeh]
Ilustrasi Trenggiling. [AFP/Sam Yeh]

Namun peneliti menegaskan bahwa mereka masih belum memiliki bukti untuk mengonfirmasi jalur evolusi SARS-CoV-2 atau untuk membuktikan secara pasti bahwa virus ini memang melewati trenggiling ke manusia. Namun, mereka telah menunjukkan bahwa virus trenggiling berpotensi melompat ke manusia.

"Jadi kami mendesak agar berhati-hati dalam setiap kontak dengan spesies ini dan penghentian penyelundupan ilegal serta perdagangan trenggiling untuk mencegah dari risiko ini," catat para peneliti. 

Baca Juga: Jokowi: Perbanyak Padat Karya Agar Bisa Perkuat Daya Beli Masyarakat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI