Suara.com - Selama ini, Anda mungkin sering mendengar bahwa tidur dengan kipas angin menyala berbahaya bagi kesehatan. Tapi benarkah dampaknya seburuk itu?
Ternyata para ahli mengatakan kenyataannya tidak begitu mengerikan.
"Tidak ada apa pun tentang kipas angin yang 'beracun'. Tidak ada yang salah dengan sirkulasi udara," kata Len Horovitz, ahli paru di Lenox Hill Hospital di New York City, dilansir Live Science.
Namun, ia menambahkan, hal-hal yang menyebabkan pergerakan udara secara cepat, seperti kipas angin, dapat menguapkan kelembapan dari mulut dan saluran hidung serta membuatnya kering.
Baca Juga: Warganet Mengeluh Udara Dingin, Ini Penjelasan BMKG
Selain itu, kipas angin juga dapat menyebarkan debu yang dapat mengganggu pernapasan, terutama pada penderita alergi.
Horovitz menyarankan untuk menjaga jarak kipas dan membuatnya tidak meniup tubuh secara langsung. Ia juga merekomendasikan untuk menyimpan filter udara di kamar tidur untuk melindungi dari debu dan alergen lainnya.
Selain itu, ia mengingatkan untuk melakukan irigasi nasal dengan larutan garam untuk mengatasi rongga hidung yang kering, tersumbat, dan masalah hidung lainnya.
"Udara dingin juga dapat menyebabkan kontraksi otot, sehingga paparan udara ini pada malam hari dapat menyebabkan leher kaku di pagi hari," sambungnya.
Tapi Horovitz mengatakan ini lebih sering terjadi pada orang yang tidur dengan AC menyala daripada orang yang menggunakan kipas angin.
Baca Juga: Paparan Udara Dingin Picu Peningkatan Risiko Terserang Kanker?
"Jika Anda tidur dengan AC menyala di malam hari, udara tidak boleh langsung mengenai Anda dan suhunya tidak boleh kurang dari 20 derajat Celcius," tandasnya.