Studi: Makan 3 Butir Telur dalam Seminggu Tingkatkan Risiko Kematian Dini

Rabu, 10 Februari 2021 | 16:35 WIB
Studi: Makan 3 Butir Telur dalam Seminggu Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Telur (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah peneliti baru mengungkapkan bahwa makan 3 butir telur dalam seminggu bisa meningkatkan risiko kematian dini. Para ahli telah memperingatkan bahwa kuning telur mengandung kolesterol dan lemak tinggi yang bisa memicu kanker, serangan jantung, dan stroke.

Kemudian, studi yang diterbitkan dalam PLOS Medicine menemukan bahwa makan 3 butir telur setiap seminggu meningkatkan risiko kematian dini hingga seperlima.

Temuan studi ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi tambahan 300 miligram kolesterol sehari atau sekitar 3 telur seminggu, memiliki risiko 19 persen lebih tinggi meninggal dunia selama 16 tahun ke depan.

Kematian akibat kanker dan penyakit kardiovaskular masing-masing meningkat 24 dan 16 persen. Kini, para ahli mengimbau masyarakat agar cukup mengonsumsi putih telur saja.

Baca Juga: Waduh, Gejala Virus Corona Ini Bisa Turunkan Dorongan Seksual

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa orang yang makan telur cenderung rentan terhadap sejumlah kondisi lain, termasuk penyakit pernapasan, alzheimer, dan diabetes.

Ilustrasi telur. (Elements Envato)
Ilustrasi telur. (Elements Envato)

"Dalam penelitian ini, makan telur dan kolesterol berkaitan dengan semua risiko yang lebih tinggi pada penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker," kata Profesor Yu Zhang, dari Universitas Zhejiang, China dikutip dari The Sun.

Hubungan antara telur dan masalah kesehatan telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Telur telah dimasukkan sebagai makanan diet di beberapa tempat. Tapi, kuning telur mengandung kolesterol cukup tinggi yang berbahaya untuk kesehatan.

"Temuan ini menyarankan untuk membatasi asupan kolesterol dan mengganti telur utuh dengan putih telur untuk dikonsumsi. Cara ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung," jelas Prof Zhang.

Namun, para ahli di Inggris memperingatkan bahwa temuan ini masih membutuhkan banyak penelitian. Dr Duane Mellor, Pengajar Senior di Fakultas Kedokteran Aston, Universitas Aston, mengatakan penelitian ini hanya memperkirakan banyaknya telur yang dikonsumsi.

Baca Juga: WHO Tegaskan Virus Corona Bukan dari Wuhan dan 4 Berita Kesehatan Lain

Jadi, para peneliti tidak mempertimbangkan orang-orang mengonsumsi telur dengan cara digoreng atau lainnya. Bahkan pengaruh makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan telur juga tidak dipertimbangkan.

Padahal telur sering dimasukkan ke dalam manu diet karena tinggi lemak dan gula. Sedangkan, kolesterol dari telur bisa menumpuk di arteri yang menyebabkan penggumpalan sehingga menghalangi suplai darah ke otak dan lainnya.

Saat seseorang makan telur, senyawa beracun yang disebut trimethylamine oxidase (TMAO) dilepaskan ke aliran darah oleh bakteri usus.

Para ahli mengatakan bahan kimia tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan tumor di usus, kandung kemih, kelenjar prostat, payudara, atau ovarium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI