Suara.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengingatkan kemungkinan adanya lonjakan data kasus positif Covid-19.
Hal itu terjadi karena pemerintah berencana melakukan percepatan proses pelacakan kontak (tracing) pada orang yang pernah berinteraksi dengan pasien Covid-19 positif.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, tracing akan lebih diperluas hingga 20-30 orang.
"Tentu dengan tracing ini kita akan menemukan kasus lebih banyak. Tapi kami ingin sampaikan lebih awal supaya masyarakat memahami kenapa penambahan kasus bisa terjadi saat kita lakukan akselerasi testing," papar Nadia saat konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga: Campur Minuman Bos dengan Ludah Pasien Covid-19, Pria Ini Diburu Polisi
Ia menjelaskan, semakin banyak tes epidemiologi Covid-19 dilakukan, maka akan banyak ditemukan kasus positif di masyarakat.
Hanya saja, karena penemuan kasus lebih cepat diharapkan kondisi yang dialami juga jadi lebih ringan atau bahkan orang tanpa gejala (OTG).
Selain itu, Nadia mengatakan penemuan kasus positif lebih cepat juga bisa mencegah penularan virus corona Covid-19 pada kluster keluarga serta perkantoran.
"Karena seseorang yang awalnya tidak sakit tapi setelah tes positif, pasti jadi lebih menjaga tubuhnya dan mencegah menularkan," terangnya.
Temuan kasus positif dengan gejala ringan atau OTG tidak akan menambah beban rumah sakit terutama pada ruangan ICU, lanjut Nadia.
Baca Juga: Ramai Pembahasan D-dimer Pasien Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Paru
Karena pasien Covid-19 yang OTG atau gejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau dipusat isolasi yang sudah disediakan pemerintah.
"Ini jadi bagian strategi, selain penguatan 3T, kita juga penguatan isolasi mandiri. Satgas Covid, Dinas Kesehatan tingkat Kelurahan, Desa diharapkan untuk bantu masyarakat lakukan isolasi mandiri. Di sisi lain karena memang kasus berat atau yang membutuhkan lerawatan ICU hanya 5-15 persen. Kalau bisa deteksi dini, isolasi lebih dini rumah sakit tidak terlalu berat untuk tangani kasus kritis," paparnya.