Hits: Covid-19 Parah Bisa Picu Diabetes, Wortel untuk Penderita Kolesterol

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 10 Februari 2021 | 09:41 WIB
Hits: Covid-19 Parah Bisa Picu Diabetes, Wortel untuk Penderita Kolesterol
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, berisiko lebih besar terkena penyakit parah akibat Covid-19. Tetapi tampaknya ada juga hubungan antara infeksi Covid-19 yang parah dan munculnya diabetes. Studi pendahuluan menemukan bahwa lebih dari 14 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dan pulih kemudian didiagnosis dengan diabetes Tipe 1 atau Tipe 2. Kenapa bisa begitu?

Dan bagi Anda yang menderita kolesterol tinggi, kabar yang satu ini mungkin bisa menjadi kabar baik. Ternyata, wortel bisa jadi solusi untuk mengatasi keluhan Anda selama ini. Bagaimana aturan konsumsinya?

Simak selengkapnya lewat tautan di bawah ini!

1. Menurut Pakar, Ada Kemungkinan Covid-19 Parah Picu Diabetes

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang mendasari, seperti diabetes, berisiko lebih besar terkena penyakit parah akibat Covid-19. Tetapi tampaknya ada juga hubungan antara infeksi Covid-19 yang parah dan munculnya diabetes.

Studi pendahuluan menemukan bahwa lebih dari 14 persen pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dan pulih kemudian didiagnosis dengan diabetes Tipe 1 atau Tipe 2.

Baca selengkapnya

2. Penderita Kolesterol Tinggi, Cobalah Makan Wortel Setiap Hari!

Ilustrasi wortel. (Shutterstock)
Ilustrasi wortel. (Shutterstock)

Kolesterol tinggi biasa terjadi bersamaan dengan tekanan darah tinggi. Keduanya melakukan fungsi serupa, yakni mempersempit dan mengeraskan arteri yang memasok darah ke jantung.

Baca Juga: Dua Kunci Cegah Penyakit Kronis, Makan Sehat dan Olahraga

Ketika kondisi ini terjadi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI