Update Covid-19 Global: Ahli Temukan Obat Untuk Percepat Pemulihan Pasien

Rabu, 10 Februari 2021 | 09:26 WIB
Update Covid-19 Global: Ahli Temukan Obat Untuk Percepat Pemulihan Pasien
Ilustrasi Obat Untuk Percepat Pemulihan Pasien Covid-19. (Dok. Elements.envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Infeksi Covid-19 telah menyebar ke 221 negara. Update Covid-19 global hari ini seperti mengutip data pada situs worldometers, lebih dari 107,38 juta orang di dunia terinfeksi Covid-19 dalam waktu 13 bulan terakhir.

Sebanyak 79,44 juta orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, tetapi lebih 2,34 juta lebih jiwa meninggal setelah terinfeksi virus corona SARS Cov-2 tersebut. Sampai saat ini, ada 25,69 juta orang masih positif Covid-19 dengan 102.566 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.

Upaya yang dilakukan bukan hanya untuk menekan penularan virus corona makin luas. Tapi juga agar angka kesembuhan meningkat.

Para peneliti di Universitas Oxford temukan bahwa perawatan asma bisa mengurangi kebutuhan rawat inap serta waktu pemulihan pasien Covid-19 jika diberikan dalam waktu tujuh hari setelah gejala muncul.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: WHO Tidak Akan Tarik Vaksin AstraZeneca

Penemuan ini dibuat setelah studi mid-stage dari steroid budesonide, dijual sebagai Pulmicort oleh AstraZeneca dan juga digunakan untuk merawat paru-paru perokok. Namun hasil dari penelitian itu belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review.

Studi 28 hari terhadap 146 pasien menunjukkan bahwa budesonide yang dihirup mengurangi risiko perawatan mendesak atau rawat inap hingga 90 persen jika dibandingkan dengan perawatan biasa, kata Universitas Oxford.

Para peneliti mengatakan, uji coba tersebut terinspirasi dari fakta bahwa pasien dengan penyakit pernapasan kronis, yang sering diresepkan steroid hirup, secara signifikan kurang terwakili di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit selama hari-hari awal pandemi.

Data awal dari penelitian juga menemukan relawan yang diobati dengan budesonide memiliki resolusi demam yang lebih cepat dan gejala persisten yang lebih sedikit.

"Saya berbesar hati bahwa obat yang relatif aman, tersedia secara luas dan dipelajari dengan baik, dapat berdampak pada tekanan yang kami alami selama pandemi," kata ketua penyelidik uji coba itu Mona Bafadhel dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Jelang HUT Balikpapan, Kumulatif Kasus Kematian Covid-19 Capai 403 Kasus

Pulmicort pernah menjadi obat blockbuster untuk pembuat vaksin virus corona AstraZeneca, yang sekarang menawarkan obat yang lebih baru, Symbicort, sebagai pengobatan alternatif asma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI