Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap virus corona menjadi meningkat. Seperti diketahui, virus corona umumnya menyebar melalui kontak dengan lewat percikan air liur seseorang yang terinfeksi.
Terlebih, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sempat mengeluarkan pernyataan resmi bahwa virus Covid-19 dapat ditularkan melalui udara alias airborne pada situasi ruangan tertentu.
Hal itu membuat masyarakat mencari cara lain melindungi diri dan keluarganya selain secara konsisten menggunakan masker, mencuci tangan serta menghindari kerumunan.
Belakangan, banyak produk air purifier dan alat dekontaminasi udara yang diklaim mampu mengurangi risiko penularan. Salah satunya ialah Aerosafe yang diklaim mampu mampu mengurangi penyebaran virus dan juga bakteri di udara di dalam rumah.
Baca Juga: Air Purifier Bisa Sebarkan Virus Corona dan 4 Berita Kesehatan Lain
Dalam keterangannya, Selasa, (9/2/2021), Direktur Sales & Marketing, Alfonsius Aditya, menjelaskan teknologi dekontaminasi tersebut berbeda dengan alat pembersih udara pada umumnya yang hanya mengandalkan metode penyaringan udara dalam ruang lingkup yang terbatas.
"Kami menggunakan teknologi quad-decontamination system yang berisi teknologi Ozon, Ion Negatif, Food-Grade Hidrogen peroksida, dan HEPA filter yang terintegrasi dengan sensor-sensor yang mamastikan tingkat keamanan dan efektifitas secara maksimal," kata Alfonsius.
Tapi benarkah klaim tersebut? Alfonsius mengatakan bahwa pihanya telah melakukan sejumlah rangkaian dan uji coba terhadap sejumlah mikroba seperti Escherichia coli, dan staphylococus aureus.
"Dalam penelitian itu, terbukti bahwa selama waktu 60 menit alat dekontaminasi ini mampu membunuh sekitar 99 persen mikroba yang ada di dalam ruangan,"ujar Alfonsius.
Sementara itu, dr. Mulyaningsih, mengatakan, bahwa sejumlah literatur mengatakan bahwa alat dekomntaminasi memang banyak digunakan di ruang isolasi. Proses dekontaminasi itu membuat udara di dalam ruangan lebih steril.
Baca Juga: Awas! Studi Sebut Air Purifier Berisiko Bantu Sebarkan Virus Corona