Akan Diproduksi Ratusan Juta Dosis, Kapan Vaksin Covid-19 Merah Putih Jadi?

Selasa, 09 Februari 2021 | 19:25 WIB
Akan Diproduksi Ratusan Juta Dosis, Kapan Vaksin Covid-19 Merah Putih Jadi?
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia ikut mengembangkan vaksin Covid-19 yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Diteliti oleh Lembaga Molekuler Eijkman dan sejumlah Universitas, produk vaksin itu disebut akan memenuhi kebutuhan dosis di Indonesia.

"Vaksin Merah Putih ini kita tergantung kebutuhannya atau keperluannya. Kalau dari sisi kapasitas produksi ini tentu satu perusahaan saja bisa memiliki kapasitas ratusan juta. Contohnya, katakanlah sampai 500-700 juta bisa," kata Ketua konsorsium dan inovasi penanganan Covid-19 Kemenristekdikti Prof. dr. Ali Ghufron dalam webinar Satgas Covid-19, Selasa (9/2/2021). 

Prof. Ali bahkan mengatakan, jika penelitian telah selesai, kemungkinan Indonesia juga bisa turut mengekspor vaksin Covid ke negara lain. Menurutnya, Indonesia telah berpengalaman dalam mengekspor vaksin ke beberapa negara sejak puluhan tahun. 

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

"Orientasi ke depan tidak hanya keperluan dalam negeri. Tentunya keperluan dalam negeri kita penuhi dulu, kemudian kita juga bisa orientasi ekspor, sehingga berapa kebutuhannya yang jelas kapasitasnya itu cukup tinggi," katanya. 

Baca Juga: Bio Farma Sudah Produksi 10,4 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac

Vaksin Merah Putih tersebut dibuat oleh satu lembaga penelitian dan lima Universitas yang menggunakan platform virus berbeda-beda. Sehingga nantinya akan ada enam jenis vaksin Covid-19 di Indonesia. Dikatakan, kemungkinan vaksin baru bisa digunakan pada 2022.

Diakui prof Ali, Indonesia terlambat dalam memulai pembuatan vaksin Covid-19 dibandingkan negara lain. 

"Kita mulainya agak terlambat. Jadi beberapa negara yang lain sudah mulai, kita belum. Karena memang awalnya juga kita agak mundur kemudian persiapan dari perusahaan jadi tidak semua perusahaan itu siap," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI