Gara-gara Pandemi, Angka Kelahiran di China Turun 15 Persen di Tahun 2020

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 09 Februari 2021 | 16:01 WIB
Gara-gara Pandemi, Angka Kelahiran di China Turun 15 Persen di Tahun 2020
Ilustrasi bayi baru lahir. [Shutterstock/Gosphotodesign]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China melaporkan penurunan angka kelahiran di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 mulai melanda dunia.

Dilansir ANTARA, angka kelahiran baru di China turun 15 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini diduga berkaitan dengan efek pandemi Covid-19 yang membuat orang menunda berkeluarga dan memiliki anak, dengan pertimbangan aspek ekonomi.

Di tahun 2019, tercatat ada 11,79 juta kelahiran yang tercatat di China. Sementara di tahun 2020, angka tersebut turun menjadi 10,035 juta saja.

Baca Juga: Patuhi Lockdown, Wanita Ini Malah Ditinggal Suami Selingkuh dengan Ibu Kos

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pasangan enggan memiliki anak karena peningkatan biaya perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan.

Penghapusan pada 2016 tentang kebijakan satu anak yang sebelumnya berlaku selama puluhan tahun tidak memberikan banyak dorongan bagi angka kelahiran di negara itu.

Ketakpastian ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19 tahun lalu semakin membebani keputusan untuk memiliki anak, memperpanjang penurunan kelahiran jangka panjang di negara berpenduduk paling padat tapi cepat menua di dunia itu.

Sekitar seperlima warga negara China berusia 60 ke atas, atau sekitar 250 juta orang.

Penuaan yang cepat akan menciptakan hambatan kebijakan bagi para pemimpin China karena mereka berjanji menjamin perawatan kesehatan dan pembayaran pensiun.

Baca Juga: 6 Cara Alternatif Merayakan Hari Valentine di Tengah Pandemi Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI