Suara.com - Orang yang mengalami sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur, bisa sebabkan gangguan kondisi kesehatan lain. Salah satunya, gangguan irama jantung atau aritmia.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Dicky Armein Hanafy. Sp.JP(K)., menjelaskan bahwa sleep apnea menyebabkan tekanan kerja jantung meningkat.
"Jadi akibat adanya sleep apnea, jantung kanan terutama, harus bekerja lebih kuat sehingga terjadi peningkatan tekanan di paru-paru," jelas dokter Dicky saat siaran langsung Instagram Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (8/2/2021).
Ia menjelaskan, ada dua faktor yang bisa mempengaruhi kondisi jantung. Yakni, kerja jantung dipaksa jadi lebih berat dan terjadi hipoksia atau kadar oksigen rendah dalam darah.
Baca Juga: Studi: Remaja Kebanyakan Konsumsi Junk Food Berisiko Alami Gangguan Tidur
Orang yang mengalami sleep apnea bisa terjadi hipoksia karena kondisi henti napas saat tidur. Henti napas itu yang menyebabkan pertukaran oksigen dalam tubuh jadi buruk, jelas dokter Dicky.
"Sehingga terjadi benturan oksigen di darah. Jadi kekurangan oksigen dalam darah. Itu menambah berat kerja jantung dan mengurangi suplai darah ke tubuh maupun ke jantung itu sendiri," paparnya.
Sleep apnea bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Dikutip dari Alodokter, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan sleep apnea. Obstructive sleep apnea terjadi ketika otot di belakang tenggorokan terlalu rileks. Kondisi ini membuat saluran pernapasan menyempit atau menutup saat menarik napas, misalnya karena lidah tertelan.
Faktor kedua, central sleep apnea yang terjadi saat otak tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot yang mengontrol pernapasan. Hal ini menyebabkan penderita tidak bisa bernapas selama beberapa waktu.
Dan faktor terakhir complex sleep apnea. Penyebab ini merupakan gabungan dari obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.
Baca Juga: Sering Bangun Tengah Malam? 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya