Rumor Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Mandul Beredar, WHO Bantah Tegas

Selasa, 09 Februari 2021 | 08:10 WIB
Rumor Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Mandul Beredar, WHO Bantah Tegas
Infertilitas . [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak mitos tentang vaksin Covid-19. Salah satunya adalah tentang vaksin yang dapat menyebabkan infertilitas atau kemandulan. Mitos ini pun dibantah keras oleh ahli dari WHO.

Direktur Departemen Imunisasi, Vaksin & Biologi WHO, Katherine O 'Brien, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak menyebabkan kemandulan.

"Ini adalah rumor yang telah beredar terhadap banyak vaksin dan tidak ada kebenaran dalam rumor tersebut. Tidak ada vaksin yang menyebabkan infertilitas," jelas O 'Brien, dilansir The Health Site.

Ia menambahkan, kebanyakan vaksin dikembangkan dengan menggunakan protein atau komponen kecil dari patogen penyebab penyakit bersangkutan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadapnya.

Baca Juga: Mitos Tentang Libido: Pria Tidak Selalu Punya Gairah Seks Tinggi

Selain itu, ada teknologi baru mRNA yang akan menginstruksikan tubuh untuk membuat protein agar dapat memicu respon kekebalan alami terhadap patogen, dalam hal ini virus corona.

Fakta vaksin Covid-19 akibatkan kemandulan (Turnbackhoax.id)
Fakta vaksin Covid-19 akibatkan kemandulan (Turnbackhoax.id)

"Tidak mungkin vaksin mRNA dapat mengubah DNA sel manusia kita," sambungnya.

Karena hanya sebagian dari protein yang dibuat, itu tidak membahayakan orang yang divaksinasi, tetapi bersifat antigenik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga mengatakan vaksin mRNA juga tidak mengandung virus hidup, sehingga tidak berisiko menyebabkan penyakit pada orang yang divaksinasi.

Selain itu, karena mRNA dari vaksin tidak pernah memasuki inti sel, maka tidak memengaruhi DNA seseorang.

Baca Juga: Seks Anal Bisa Hamil Hingga Bikin Bokong Besar, Mitos atau fakta?

Perlu diketahui juga, pembuatan vaksin melalui beberapa tahapan, salah satunya keamanan, yang merupakan bagian terpenting dari uji klinis.

"Selain itu, pembuatan vaksin memiliki pengawasan kualitas yang konstan sehingga setiap bahan yang dimasukkan ke dalam vaksin dijamin memiliki kualitas tertinggi dan aman untuk digunakan pada manusia," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI