Suara.com - Beberapa waktu lalu, penyanyi Ari Lasso positif terinfeksi virus corona Covid-19. Ari Lasso mengaku mengalami gejala awal tidak enak badan, seperti meriang dengan suhu tubuh 36,8 - 36,9 derajat celcius.
Kemudian, demam tubuhnya semakin meningkat di atas 37 derajat celcius di hari kedua dan ketiga. Ia pun dinyatakan positif setelah menjalani tes virus corona Covid-19.
Setelah dinyatakan positif, Ari Lasso menjalani isolasi mandiri dan sempat dirawat di rumah sakit selama 6 hari. Ia dinyatakan negatif virus corona tepat setelah 2 minggu terinfeksi.
Namun, Ari Lasso tetap mengalami beberapa efek samping infeksi virus corona setelah pulih, seperti luka pada paru-parunya dan napasnya yang masih pendek.
Baca Juga: Alami Gejala Virus Corona, Dokter Sebut Wanita Ini Hanya Paranoid
"Saya ingatkan juga jangan khawatir 1-5 hari pertama (negatif) akan mengalami halu ya. Halu (kayak orang linglung), delirium ya. Mau ngomong apa, mau ngapain ya," ujar Ari Lasso dalam channel Youtube Ari Lasso TV.
Selain itu, ia juga mengalami delirium sekitar 1-5 hari pertama setelah pulang dari rumah sakit. Bahkan, ia sempat ketakutan untuk tidur.
"Kalau aku yang paling parah linglungnya itu masalah tidur. Bingung membedakan antara itu tadi tidur, mimpi atau leyeh-leyeh dan dimensi jamnya berubah-ubah," ujarnya.
Ari Lasso mengaku mengalami mimpi horor yang menakutkan sepanjang malam. Ia pun sempat memohon kepada Tuhan untuk tidak diberikan mimpi buruk setiap mau tidur.
Delirium adalah gangguan mental serius yang menyebabkan penderita mengalami kebingungan parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan dalam fungsi otak secara cepat yang terjadi bersamaan dengan penyakit mental atau fisik.
Baca Juga: Berkaca dari Marthin Saba, Ini Pertolongan Pertama Serangan Jantung
Berdasarkan studi dari Universitas Oberta de Catalunya (UOC), delirium menjadi salah satu gejala yang muncul pada penderita Covid-19. Menurut psikolog klinis Veronica Adesla, delirium adalah sejumlah gejala yang ditandai dengan kebingungan pikiran dan menurunnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
"Kemunculannya dapat dipengaruhi oleh penyakit kronis, tentu ini sangat berbahaya jika dibiarkan, makanya harus segera diobati," ujar Veronica kepada Suara.com saat dihubungi melalui seluler, beberapa waktu lalu.
Ciri-ciri delirium
Veronica mengatakan gejala delirium dapat muncul dalam beberapa jam atau beberapa hari secara fluktuatif sepanjang hari. Delirium juga mungkin terjadi saat tidak muncul gejala apapun.
Tanda lain seseorang terinfeksi virus corona mengalami kesulitan fokus pada satu topik atau sering berganti topik, kurang responsif terhadap lingkungan sekitar, dan kurang mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi.
"Umumnya ini akan terjadi pada lansia yang mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat ketika sedang berbicara dan seseorang tersebut sulit memahami pembicaraan hingga mengalami halusinasi dan gelisah," jelasnya.
Gejala lain dari delirium adalah suka melamun, berhalusinasi, sering gelisah, kebiasaan tidur berubah, mudah tersinggung, mood berubah dan kesulitan berbicara.