Organ Intim Bau Tidak Sedap, Waspdai Kanker Serviks

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 Februari 2021 | 18:50 WIB
Organ Intim Bau Tidak Sedap, Waspdai Kanker Serviks
Ilustrasi organ intim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker serviks masih menjadi tantangan yang dialami oleh banyak perempuan di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Jumlah kasus kanker serviks di Indonesia yang dilaporkan pada tahun 2016 mencapai 348.809 kasus.

Sementara menurut laporan Global Cancer Observatory di tahun 2018, diperkirakan terdapat 32.469 kasus per tahun kanker serviks di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 18.279 orang.

Angka ini membuat Indonesia menduduki urutan kedua kasus kanker serviks terbanyak di dunia.

"Kanker serviks ini tidak dapat dilihat atau diraba karena terdapat didalam anatomi tubuh wanita sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siloam Hospitals Manado, dr Bismarck Joel Laihad, Sp.OG(K), dalam keterangannya, Senin, (8/2/2021).

Baca Juga: Vagina Tidak Bersih Bikin Risiko Kanker Serviks Meningkat, Benarkah?

Ilustrasi organ intim.

Bismarck mengatakan, gejala umum yang timbul biasanya berupa keputihan dan menyebabkan cairan yang berbau tidak sedap.

Bismarck Joel Laihad melanjutkan, penyebab tingginya kasus kanker serviks melalui infeksi virus dari Human Papillomavirus (HPV), ditularkan melalui hubungan seksual sekitar 90 persen dan 10 persen terjadi melalui non seksual.

Pada aspek lainnya, pasien umumnya terjangkit kanker serviks sebesar 70 persen dalam keadaan stadium 2B. Artinya stadium lanjut dan harus dilakukan tindakan operasi

"Umumnya datang dengan keluhan susah buang air kecil atau susah buang air besar, juga keluhan keputihan dilingkup organ vagina. Walaupun tidak semua keputihan merupakan gejala kanker serviks. Hal ini disebabkan karena penyakit ini tidak dapat dilihat ataupun diraba," pungkas dr Bismarck Joel Laihad, Sp.OG(K).

Meski demikian, kanker serviks sendiri sebenarnya bisa dicegah. Adapun langkah pencegahannya antara lain:

Baca Juga: Selain Seks, Benarkah Kebersihan Vagina Pengaruhi Risiko Kanker Serviks?

  • Menjalankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi
  • Menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
  • Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
  • Jika perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
  •  Hindari berhubungan intim saat usia dini
  • Selalu setia kepada pasangan, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
  • Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
  • Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
  • Vaksinasi HPV baik dilakukan saat berusia 9-26 tahun, artinya mencegah kanker serviks sudah bisa dilakukan sejak usia dini.
  • Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.

Sebagai informasi, kanker serviks juga merupakan kanker kedua terbanyak di Indonesia yang menyerang perempuan setelah kanker payudara.

Ironisnya, 80 persen dari penderita kanker serviks datang dalam stadium lanjut, dan 94 persen pasien dari kasus tersebut meninggal dalam 2 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI