Suara.com - Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa orang berusia 20 hingga 49 tahun paling mungkin menyebarkan virus corona dibanding usia lainnya.
Berdasarkan studi yang dilakukan ketika Amerika Serikat yang secara bertahap melonggarkan lockdown pada Oktober tahun lalu ini, orang dalam kelompok usia 20 hingga 49 tahun menyumbang 72,2 persen infeksi di negara tersebut.
Penelitian juga menemukan anak-anak berusia nol hingga 9 tahun hanya menyumbang 2,7 persen dari infeksi, dan remaja (usia 10 hingga 19 tahun) menambah 7,1 persen kasus infeksi Covid-19.
Karena tingkat infeksi yang tinggi terlihat di antara kelompok usia 20-49 tahun, penelitian menekankan perlunya memvaksinasi kelompok usia ini untuk mengendalikan pandemi virus corona.
Baca Juga: Ajang Super Bowl di AS Diprediksi Jadi Penularan Covid-19
Para peneliti dalam studi ini percaya bahwa memvaksinasi kelompok usia tersebut dapat membantu mengurangi penyebaran virus, menurut The Health Site.
Studi yang diterbitkan dalam Science Magazine ini juga menambahkan bahwa mengendalikan penyebaran di antara orang-orang dewasa akan membantu pembukaan sekolah kembali secara lebih aman.
Orang Usia Dewasa Muda Menyebarkan Infeksi Kepada Orang Tua
Tahun lalu pada September, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga melaporkan bahwa orang muda telah mendorong peningkatan infeksi SARS-CoV-2 di negara mereka dan kemungkinan besar menyebarkan virus ke kelompok orang tua dan rentan.
Laporan CDC ini mencatat orang berusia 20 tahunan merupakan bagian terbesar dari kasus yang dikonfirmasi, dibanding kelompok usia lainnya.
Baca Juga: Vaksinasi Turunkan Kasus Penularan Covid-19 Pada Nakes
CDC saat itu telah memperkirakan kemungkinan infeksi bermunculan ketika lebih banyak perguruan tinggi dan universitas mulai dibuka kembali, dan lebih banyak siswa yang kembali ke kampus.
Pada sekitar waktu yang sama, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan bahwa kaum muda telah menyebabkan peningkatan kasus virus corona di banyak negara.