Suara.com - Amerika Serikat melaporkan perkembangan terkini terkait vaksinasi virus Corona di negaranya.
Dilansir ANTARA, Amerika Serikat hingga Minggu (7/2) pagi telah menyuntikkan 41.210.937 dosis vaksin COVID-19 serta mendistribusikan 59.307.800.
Penghitungan itu didasarkan pada penggunaan vaksin-vaksin yang dikembangkan oleh Moderna serta Pfizer/ BioNTech, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Menurut hasil penghitungan yang diungkapkan sehari sebelumnya, Sabtu (6/2), AS telah memberikan 39.037.964 dosis vaksin dan mendistribusikan 59.304.600 dosis.
Baca Juga: Gara-gara Salah Komunikasi, Seorang Nakes Terima Vaksin Hingga Lima Dosis
CDC mengatakan 31.579.100 orang telah menerima satu atau lebih dosis dan pada Minggu ada 9.147.185 orang yang mendapat dosis kedua.
Sebanyak 4.839.144 dosis vaksin telah digunakan pada vaksinasi di panti-panti wreda, kata badan tersebut.
Sementara itu di Indonesia, Kepala Bagian Program dan Informasi Ditjen P2P, Dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi gelombang pertama yang dilaksanakan sejak Januari sampai April ini ditargetkan akan diberikan pada 1,4 juta petugas kesehatan; 17,4 juta petugas publik; dan 21,5 juta lanjut usia.
Sementara program vaksinasi gelombang kedua yang akan dilaksanakan pada Maret hingga April, akan diberikan pada 63,8 juta masyarakat dengan risiko penularan tinggi dan 77, 2 juta dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
"Untuk petugas kesehatan sekitar satu juta sudah divaksinasi dan untuk masyarakat mulai divaksinasi bulan April ini,” ungkap Kepala Bagian Program dan Informasi Ditjen P2P, Dr. Siti Nadia kepada Suara.com, Senin (8/9/2021).
Baca Juga: Curhat ke Jokowi, Sri Sultan Hamengku Buwono X Siap Divaksin COVID-19
Nadia mengatakan, dari 181,5 juta masyarakat Indonesia, target vaksinasi Covid-19 diharapkan sebesar 67 hingga 70 persen dengan target cakupan vaksinasi hingga satu juta per hari.
Ia pun berharap program vaksinasi di Indonesia akan rampung dalam 15 bulan sejak Januari 2021. Dengan begitu, target kekebalan kelompol atau herd immunity bisa segera tercapai.
Untuk ketersediaan vaksin, Nadia mengatakan pihak Kemenkes akan terus melakukan monitoring. "Ketersediaan sudah pasti dipantai, dan juga impor dari negara lain. Tantangannya pasti, karena dengan jumlah yang diinginkan sebanyak 420 juta dosis," ungkapnya.