Termasuk Amfetamin, 6 Obat Berikut Paling Banyak Disalahgunakan dan Adiktif

Senin, 08 Februari 2021 | 19:35 WIB
Termasuk Amfetamin, 6 Obat Berikut Paling Banyak Disalahgunakan dan Adiktif
Ilustrasi obat-obatan (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyalahgunaan obat-obatan, termasuk amfetamin banyak terjadi di Indonesia, bahkan di kalangan selebriti sekalipun. Meminum obat tanpa resep dengan tujuan rekreasi atau hiburan semata merupakan jenis bentuk penyalahgunaan.

Kebanyakan penyalahgunaan obat dilakukan pada obat-obatan yang memicu euforia, membuat relaks sementara, hingga membuat ketagihan atau ketergantungan (adiktif). Melansir dari Healthgrades, berikut beberapa obat-obatan yang paling sering disalahgunakan dan memicu adiktif, antara lain:

1. Amfetamin

Amfetamin adalah obat resep yang paling sering disalahgunakan. Obat ini adalah stimulan yang diresepkan dokter untuk mengobati gangguan attention-deficit / hyperactivity (ADHD) dan narkolepsi.

Baca Juga: Obat Prostat untuk Cegah Penyakit Parkinson, Akankah Ampuh dan Efektif?

Menyalahgunakan atau menyalahgunakan obat ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kejang, serangan jantung, stroke, paranoia, agresivitas, dan halusinasi.

2. Vicodin

Vicodin adalah obat nyeri opioid dan salah satu obat resep yang paling banyak disalahgunakan. Menyalahgunakan obat ini dapat menyebabkan efek samping berlebihan seperti kantuk, pusing dan mual, serta kebingungan, tekanan darah rendah, pingsan, koma, bahkan kematian.

3. Obat Batuk

Resep obat batuk sering mengandung opioid, seperti kodein dan antihistamin yang kuat untuk membantu meredakan batuk. Seperti Vicodin, menyalahgunakan produk ini memengaruhi sistem saraf pusat.

Baca Juga: Xylazine: Narkoba Jenis Baru Dibuat dari Obat Bius Kuda

Obat batuk yang dijual bebas juga dapat menyebabkan masalah karena sering mengandung obat perangsang dekstrometorfan. Mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, mual, muntah, pusing, bicara cadel, dan paranoia.

4. Benzodiazepin

Benzodiazepin adalah depresan sistem saraf pusat yang memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf. Obat ini termasuk dalam kategori obat penenang atau obat penenang ringan.

Dokter meresepkannya untuk mengobati insomnia, kecemasan, dan serangan panik. Menyalahgunakannya dapat menyebabkan kebingungan, pusing, gangguan koordinasi dan memori, dan tekanan darah rendah.

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

5. Barbiturat

Barbiturat adalah jenis lain dari depresan sistem saraf pusat. Obat ini juga merupakan jenis obat penenang. Obat ini mungkin diresepkan untuk kejang, kecemasan dan insomnia.

Selain memiliki risiko yang sama seperti benzodiazepin saat disalahgunakan, barbiturat juga dapat menyebabkan demam dan mengancam jiwa.

6. Oxycontin

Oxycontin adalah bentuk pelepasan lambat dari obat narkotik oksikodon yang juga merupakan opioid. Dokter biasanya meresepkannya obat ini untuk nyeri kronis karena berlangsung berjam-jam. Oxycontin sangat adiktif dan sangat sering disalahgunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI