Suara.com - Penyalahgunaan obat-obatan, termasuk amfetamin banyak terjadi di Indonesia, bahkan di kalangan selebriti sekalipun. Meminum obat tanpa resep dengan tujuan rekreasi atau hiburan semata merupakan jenis bentuk penyalahgunaan.
Kebanyakan penyalahgunaan obat dilakukan pada obat-obatan yang memicu euforia, membuat relaks sementara, hingga membuat ketagihan atau ketergantungan (adiktif). Melansir dari Healthgrades, berikut beberapa obat-obatan yang paling sering disalahgunakan dan memicu adiktif, antara lain:
1. Amfetamin
Amfetamin adalah obat resep yang paling sering disalahgunakan. Obat ini adalah stimulan yang diresepkan dokter untuk mengobati gangguan attention-deficit / hyperactivity (ADHD) dan narkolepsi.
Menyalahgunakan atau menyalahgunakan obat ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kejang, serangan jantung, stroke, paranoia, agresivitas, dan halusinasi.
2. Vicodin
Vicodin adalah obat nyeri opioid dan salah satu obat resep yang paling banyak disalahgunakan. Menyalahgunakan obat ini dapat menyebabkan efek samping berlebihan seperti kantuk, pusing dan mual, serta kebingungan, tekanan darah rendah, pingsan, koma, bahkan kematian.
3. Obat Batuk
Resep obat batuk sering mengandung opioid, seperti kodein dan antihistamin yang kuat untuk membantu meredakan batuk. Seperti Vicodin, menyalahgunakan produk ini memengaruhi sistem saraf pusat.
Baca Juga: Obat Prostat untuk Cegah Penyakit Parkinson, Akankah Ampuh dan Efektif?
Obat batuk yang dijual bebas juga dapat menyebabkan masalah karena sering mengandung obat perangsang dekstrometorfan. Mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, mual, muntah, pusing, bicara cadel, dan paranoia.