Suara.com - Impotensi ditandai dengan permasalahan seseorang yang tidak dapat mencapai ereksi, mempertahankan ereksi, atau ejakulasi secara konsisten. Beberapa faktor dapat berkontribusi pada kondisi tersebut termasuk gangguan emosional dan fisik.
Melansir dari Healthline, impotensi seringkali berdampak negatif pada kehidupan seks dan dapat menyebabkan depresi, stres tambahan, dan harga diri yang rendah. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut beberapa penyebab impotensi, antara lain:
1. Penyakit endokrin
Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati, dan banyak lagi.
Baca Juga: Studi: Pemuda AS Anggap Pornografi Jadi Edukasi Seks Paling Berguna
Diabetes adalah salah satu contoh penyakit endokrin yang dapat menyebabkan Anda mengalami impotensi. Diabetes memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin.
Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf yang kemudian mempengaruhi sensasi penis. Komplikasi lain yang terkait dengan diabetes termasuk gangguan aliran darah dan kadar hormon yang juga dapat menyebabkan impotensi.
2. Gangguan saraf
Beberapa kondisi neurologis dapat meningkatkan risiko impotensi. Kondisi saraf memengaruhi kemampuan otak untuk berkomunikasi dengan sistem reproduksi. Ini dapat mencegah Anda mencapai ereksi.
Gangguan neurologis yang terkait dengan impotensi meliputi, penyakit alzheimer, parkinson, tumor otak atau tulang belakang, multiple sclerosis (MS), stroke, epilepsi lobus temporal.
Baca Juga: Jangan Malas Ganti Celana Dalam Setiap Hari, Ketahui 4 Bahayanya
Jika Anda pernah menjalani operasi prostat, Anda juga bisa mengalami kerusakan saraf yang mengakibatkan impotensi.
Berkendara jarak jauh, terutama dengan sepeda maupun sepeda motor bisa mengalami impotensi sementara. Tekanan berulang pada bokong dan alat kelamin dapat memengaruhi fungsi saraf.
3. Konsumsi obat
Mengonsumsi obat tertentu dapat memengaruhi aliran darah yang dapat menyebabkan impotensi. Anda tidak boleh berhenti minum obat tanpa izin dokter, meskipun obat tersebut diketahui menyebabkan impotensi.
4. Kondisi yang berhubungan dengan jantung
Kondisi yang mempengaruhi jantung dan kemampuannya memompa darah dengan baik bisa menyebabkan impotensi. Tanpa aliran darah yang cukup ke penis, Anda tidak dapat mencapai ereksi.
5. Faktor gaya hidup dan gangguan emosi
Untuk mencapai ereksi, pertama-tama Anda harus melalui fase yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini bisa menjadi respons emosional. Jika Anda memiliki gangguan emosional, maka bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk menjadi bersemangat secara seksual.
Depresi dan kecemasan dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi. Depresi adalah perasaan sedih, kehilangan harapan, atau ketidakberdayaan. Kelelahan yang berhubungan dengan depresi juga bisa menyebabkan impotensi.