Suara.com - Putra pedangdut kenamaan Rhoma Irama, Ridho Rhoma, ditangkap karena penggunaan narkoba. Hasil pemeriksaan menyebut pria 32 tahun tersebut positif Amfetamin alias ekstasi.
"MR positif amfetamin ya. Amfetamin, itu kan ekstasi kan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Minggu (7/2/2021).
Sebenarnya, apa yang terjadi saat seseorang menggunakan ekstasi?
American Addiction Centers menyebut Amfetamin atau ekstasi merupakan stimulan saraf pusat.
Baca Juga: Dipakai Ridho Rhoma, Ini 4 Kegunaan Amfetamin untuk Pengobatan Medis
Penggunaannya dapat meningkatan jenis aktivitas otak tertentu yang menghasilkan perasaan lebih berenergi, fokus, percaya diri, dan tergantung dosis, dapat menimbulkan euforia yang memuaskan.
Umumnya dokter akan meresepkan amfetamin untuk gangguan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, dan kondisi kesehatan lainnya.
Amfetamin terkadang dapat menyebabkan efek samping atau reaksi di luar penggunaan yang ditentukan. Tetapi, inilah yang menjadi alasan orang-orang menyalahgunakannya.
Misalnya atlet, menurut Verywell Health, yang membutuhkan zat ini untuk meningkatkan energi dan stamina.
Segera setelah mengonsumsi amfetamin pengguna akan mengalami peningkatan kewaspadaan dan kekuatan fisik yang membuat mereka antusias, kuat, percaya diri, mudah bersosialisasi, dan siap untuk melakukan apa pun.
Baca Juga: Dipakai Ridho Rhoma, Amfetamin Bisa Sebabkan Euforia dan Ketagihan
Seiring dengan peningkatan energi, amfetamin mencegah fase normal kantuk dan tidur. Karenanya, ekstasi populer di antara orang-orang yang perlu tetap terjaga semalaman.
Penyalahgunaan amfetamin atau obat-obatan lain serupa zat ini pada akhirnya akan menyebabkan kurang tidur parah.
Ini adalah kali kedua Ridho Rhoma ditangkap akibat penggunaan narkotika jenis sabu. Ia baru dibebaskan setelah menjalani hukuman satu tahun enam bulan pada 8 Januari tahun lalu.