Teman atau Kerabat Mengidap Gangguan Kecemasan? Berhenti Lakukan 4 Hal Ini

Senin, 08 Februari 2021 | 07:55 WIB
Teman atau Kerabat Mengidap Gangguan Kecemasan? Berhenti Lakukan 4 Hal Ini
Ilustrasi gangguan kecemasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendukung teman, kerabat, atau pasangan yang mengalami gangguan kecemasan harus dilakukan dengan tepat. Sebab menurut psikolog, gangguan kecemasan bisa membuat seseorang sulit untuk berkomunikasi.

"Masalah dengan kecemasan (anxiety) adalah, pasien dapat kesulitan untuk berpikir jernih, dan mengomunikasikan kesusahan dengan cara yang efektif, dan menemukan solusi," kata Sabrina Romanoff, PsyD, psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, mengutip dari Insider.

Di saat bersamaan, memberi tahu seseorang yang mengalami kecemasan untuk tetap tenang dan berhenti cemas tidak membantu, bahkan bisa memperburuk situasi.

"Itu sama seperti memberi tahu seseorang yang berdiri di tengah hujan, untuk berhenti merasakan hujan," ungkap Jeffrey M. Cohen, PsyD, asisten profesor psikologi medis di Columbia University Medical Center.

Baca Juga: Depresi dan Kecemasan Picu Konsumsi Alkohol di Masa Pandemi Covid-19

Lalu, bagaimana cara yang tepat mendukung orang yang mengidap gangguan kecemasan? Menurut Romanoff, setidaknya ada empat hal yang sebaiknya tidak dikatakan dan diungkapkan kepada pasien gangguan kecemasan. Apa saja?

1. Berhenti berkata 'jangan khawatir'

Menurut Romanoff, respons ini menyiratkan bahwa orang yang menderita kecemasan memilih melakukannya dengan sengaja. Mengucapkan ini dapat menempatkan kesalahan pada pasien, yang juga menyiratkan bahwa kecemasan dilakukan dengan sengaja.

"Kecemasan tidak bekerja seperti itu. Mengatakan jangan khawatir hanya akan membuat pasien merasa disalahkan," ujar Romanoff.

Ia menyarankan untuk memberi pengertian bahwa masalah yang dihadapi adalah bersama.

Baca Juga: Peneliti London Sebut Petugas Medis ICU Berisiko Alami Kecemasan dan PTSD

2. Jangan Memberi Label

Menurut Romanoff, tidak ada seorang pun yang ingin diberi label yang bisa menyebabkan mereka stres. Memberi label seseorang berdasarkan gejala kecemasan atau masalah kejiwaan mereka, dapat merusak kepercayaan diri seseorang.

3. Setop bertanya alasan khawatir

Kecemasan adalah suatu kondisi yang seringkali memiliki penyebab di luar kendali seseorang. Menurut National Institute of Medical Health, kecemasan terjadi karena beberapa sebab, mulai dari faktor genetik dan trauma masa anak-anak, hingga kondisi kesehatan seperti aritmia jantung atau masalah tiroid yang berkontribusi pada risiko berkembangnya gangguan kecemasan.

"(Menanyakan alasan khawatir) menyiratkan bahwa mereka tidak boleh cemas, dan tanggapan mereka tidak dapat dibenarkan. Dengan mengatakan ini, Anda memposisikan diri melawan orang tersebut, alih-alih menyelaraskan dengan mereka melawan kecemasannya," papar Romanoff.

4. Hentikan mengucap 'nggah usah dipikirin'

Perkataan tersebut menyiratkan bahwa kecemasan dapat diselesaikan dengan mudah. Seseorang dengan kecemasan (anxiety) kemungkinan besar tahu cara termudah untuk menyelesaikan masalah mereka, namun mereka merasa tidak mampu melakukannya.

"Dibutuhkan keberanian yang cukup besar bagi seseorang yang memiliki kecemasan, untuk berbagi cara dari proses mental mereka. Dan membagikan apa yang membuat mereka stres," ungkap Romanoff.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI