Obat Prostat untuk Cegah Penyakit Parkinson, Akankah Ampuh dan Efektif?

Minggu, 07 Februari 2021 | 17:42 WIB
Obat Prostat untuk Cegah Penyakit Parkinson, Akankah Ampuh dan Efektif?
Ilustrasi penyakit parkinson. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penggunaan obat peningkat glikolisis seperti terazosin, yang biasanya digunakan untuk mengobati prostat yang membesar, dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson pada pria.

Parkinson merupakan penyakit gangguan sistem saraf yang mempengaruhi gerakan, membuat pengidapnya sering mengalami tremor. Parkinson terjadi karena otak kekurangan zat kimia yang disebut dopamin.

Meskipun penyakit Parkinson terutama memengaruhi gerakan, kehilangan dopamin juga dapat menyebabkan gejala nonmotorik, termasuk depresi, demensia, kesulitan tidur, dan energi rendah.

Melansir dari Medical News Today, berbagai pengobatan dapat mengatasi spektrum gejala yang luas. Namun saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Parkinson.

Baca Juga: Waspada, Empat Jenis Kanker Berikut Paling Umum Mengintai Pria

Mayoritas perawatan berfokus pada pemulihan tingkat dopamin. Baru-baru ini, banyak penelitian telah menyelidiki cara untuk meningkatkan tingkat energi menggunakan jalur metabolisme yang disebut glikolisis.

Glikolisis merupakan salah satu jalur metabolisme pertama dalam memproduksi energi. Jalur ini memecah glukosa menjadi berbagai jenis molekul yang digunakan untuk produksi energi lebih lanjut.

Temuan studi tahun 2014 menunjukkan bahwa peningkatan stres oksidatif dari perkembangan awal Parkinson menyebabkan metabolisme glukosa terganggu. Sementara itu, hasil studi tahun 2019 menunjukkan, bahwa peningkatan tingkat produksi energi dapat memperlambat timbulnya gejala Parkinson.

Sebuah studi sebelumnya menyimpulkan bahwa obat yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat, yang disebut terazosin, dapat meningkatkan tingkat energi sel dengan meningkatkan aktivitas enzim yang diperlukan untuk memecah glukosa dalam glikolisis.

Banyak faktor risiko yang dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit Parkinson, dan penelitian tersebut tidak melihat variabel lain - seperti trauma kepala atau paparan pestisida - yang dapat meningkatkan perkembangan penyakit lebih lanjut.

Baca Juga: Hanya dari Urine, Dokter Bisa Mendiagnosis Kanker Prostat pada Pria

Penelitian ini membawa harapan baru bagi dunia kedokteran. Meski begitu, penelitian tersebut tidak memiliki variabel lain, seperti adanya trauma kepala atau paparan pestisida yang dapat meningkatkan perkembangan penyakit lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI