Studi: Anggur Disebut Bisa Lindungi dari Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV

Minggu, 07 Februari 2021 | 15:15 WIB
Studi: Anggur Disebut Bisa Lindungi dari Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV
Ilustrasi anggur
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai sumber antioksidan dan vitamin C dan K, anggur sangat bagus untuk kesehatan jantung, dapat menangkal kanker, dan bahkan mencegah diabetes. Namun pada penelitian baru, anggur disebut dapat melindungi kulit Anda dari kerusakan akibat sinar UV.

Melansir dari Healthshots, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology menemukan bahwa mengonsumsi anggur dapat melindungi dari kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet (UV) yang disebabkan oleh matahari.

Penelitian yang dilakukan di University of Alabama, Birmingham dan dipimpin oleh peneliti utama Craig Elmets, M.D., menyelidiki dampak mengonsumsi bubuk anggur utuh atau setara dengan 2,25 cangkir anggur per hari selama 14 hari terhadap kerusakan foto akibat sinar UV.

Subjek penelitian menunjukkan adanya peningkatan resistensi terhadap sengatan matahari dan penurunan penanda kerusakan UV pada tingkat sel. Komponen alami yang ditemukan dalam anggur yang dikenal sebagai polifenol dianggap bertanggung jawab atas efek menguntungkan ini.

Baca Juga: Sinar UV Bisa Sebabkan Masalah Ginjal, Terutama pada Pasien Autoimun

Analisis biopsi kulit juga menunjukkan bahwa diet anggur dikaitkan dengan penurunan kerusakan DNA, lebih sedikit kematian sel kulit, dan pengurangan penanda inflamasi yang jika dibiarkan dapat merusak fungsi kulit dan berpotensi menyebabkan kanker kulit.

“Kami melihat efek fotoprotektif yang signifikan dengan konsumsi anggur dan kami dapat mengidentifikasi jalur molekuler di mana manfaat tersebut terjadi melalui perbaikan kerusakan DNA dan pengaturan jalur proinflamasi,” kata Dr Elmets.

"Anggur dapat bertindak sebagai tabir surya yang dapat dimakan, menawarkan lapisan perlindungan tambahan selain produk tabir surya topikal," tambah Dr Elmets.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI