Studi AS: Tingkat Hormon Manusia Berubah sesuai Pola Musim

Minggu, 07 Februari 2021 | 13:31 WIB
Studi AS: Tingkat Hormon Manusia Berubah sesuai Pola Musim
Ilustrasi hormon oksitosin (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah tinjauan terhadap jutaan tes darah menunjukkan sejumlah besar hormon manusia dipengaruhi oleh pola musim, meski perubahannya dalam tingkat yang kecil.

Misalnya, tingkat hormon dari kelenjar pituitari, yang membantu mengontrol reproduksi, metabolisme, stres dan laktasi, kebanyakan akan memuncak pada akhir musim panas.

Sama halnya dengan kelenjar perifer yang membantu menghasilkan hormon seks atau hormon tiroid, hormon tersebut juga menunjukkan pola musiman. Hormon ini bergerak cepat di musim dingin.

Sementara itu, hormon testosteron, estradiol, dan progesteron akan mencapai puncaknya pada akhir musim dingin atau musim semi.

Baca Juga: Cuaca Pengaruhi Dorongan Seksual, Apakah Musim Hujan Momen yang Tepat?

Temuan ini memberikan bukti terkuat hingga saat ini bahwa manusia memiliki jam musiman internal, yang entah bagaimana memengaruhi hormon kita dengan cara yang sejalan dengan musim.

Ilusrasi konsultasi dokter. (Shutterstock)
Ilusrasi konsultasi dokter. (Shutterstock)

"Bersama dengan sejarah panjang studi tentang puncak musim dingin pada fungsi dan pertumbuhan manusia, hormon musiman menunjukkan bahwa, seperti hewan lain, manusia mungkin memiliki musim puncak fisiologis untuk fungsi biologis dasar," tulis peneliti, dilansir Scince Alert.

Mekanisme yang mendasari pergerakan ini masih belum diketahui, tetapi penulis menduga ada sirkuit umpan balik alami yang berperan antara kelenjar pituitari dan kelenjar perifer di dalam tubuh.

Penelitian baru ini adalah studi terbesar dan mencakup sekumpulan besar data kesehatan orang Israel yang mencakup 46 juta setahun. Ini juga menganalisis semua hormon manusia.

Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar yang serupa dan di berbagai belahan dunia untuk memverifikasi hasil lebih lanjut.

Baca Juga: Dilepas Barcelona Musim Panas 2020, Luis Suarez Masih Tak Tahu Penyebabnya

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PNAS pada baru-baru ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI