Berkaca dari Rektor Paramadina, Mengapa Vertigo Bisa Berisiko Kematian?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 06 Februari 2021 | 15:11 WIB
Berkaca dari Rektor Paramadina, Mengapa Vertigo Bisa Berisiko Kematian?
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah. (Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari dunia pendidikan Indonesia. Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia, Sabtu (6/2/2021) subuh.

Kabar Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia itu salah satunya datang politisi Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter pribadinya, @AndiArief__, hari ini.

Diketahui, bahwa Rektor Paramadina Firmanzah meninggal dunia karena vertigo. Pada banyak kasus, vertigo memeng kerap dialami sejumlah orang.

Pertanyaannya kemudian, mengapa penyakit vertigo bisa berisiko kematian?

Baca Juga: Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal, Kenali Gejala Penyakit Vertigo

Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)
Ilustrasi vertigo. (Shutterstock)

Dilansir dari Live Science, masalah utama vertigo berasal dari telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam membantu mengatur keseimbangan, dan jika tidak berfungsi dengan baik, seseorang bisa menjadi pusing.

Seseorang mungkin juga mengalami masalah pendengaran atau pusing yang meningkat saat kepala dimiringkan dalam posisi tertentu.

Masalah telinga bagian dalam yang umum menyebabkan vertigo adalah neuritis vestibular, yang biasanya merupakan infeksi virus pada saraf yang paling penting dalam mengatur keseimbangan Anda.

Selain itu bisa juga karena penyakit Meniere, yang merupakan kelainan yang mungkin terjadi akibat perubahan tekanan cairan dan konsentrasi garam di telinga bagian dalam, kata Dr. Andrew Tarulli, ahli saraf neuromuskuler di Institut Neuroscience Atlantik di Overlook Medical Center di Summit, New Jersey.

Ada banyak penyebab lain dari vertigo. Masalah yang memengaruhi batang otak, yang merupakan tempat pusat keseimbangan tubuh berada, juga dapat menyebabkan pusing, kata Dr. Howard Derman, ahli saraf di rumah sakit Houston Methodist.

Baca Juga: Mengenali Sindrom Meniere, Gangguan Telinga yang Diidap Jessie J

Dehidrasi, mabuk perjalanan, obat-obatan tertentu, dan tekanan darah turun secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan vertigo.

Penyebab lain dari vertigo termasuk multiple sclerosis, stroke dan tumor otak (baik jinak maupun ganas), tetapi sebagian besar kasus vertigo disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam, kata Derman.

Vertigo paling sering menyerang orang tua dan lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. Sekitar 30 persen orang berusia di atas 60 tahun memiliki masalah dengan vertigo.

Jatuh, sering kali disebabkan oleh pusing, adalah penyebab utama kematian tidak disengaja pada orang yang berusia di atas 65 tahun, menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh jurnal Frontiers in Neurology.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI