Munculnya Vaksin Bikin Covid-19 Akan Seperti Flu Musiman

Sabtu, 06 Februari 2021 | 13:17 WIB
Munculnya Vaksin Bikin Covid-19 Akan Seperti Flu Musiman
Sejumlah tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi Covid-19 menjadi harapan untuk mengakhiri pandemi yang kini tengah berlangsung. Sejumlah negara juga telah memulai program vaksinasi tersebut. 

Tapi benarkah vaksin bisa menghilangkan seutuhnya virus corona SARS CoV 2?

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubari Djoerban mengatakan menghilangkan virus mungkin akan sulit, namun vaksin mampu mengubah Covid-19 selayaknya penyakit flu musiman yang melanda dunia.

"Dengan vaksin, dunia itu bisa mengubah Covid-19 menjadi penyakit yang mirip flu musiman. Ya, virus korona mungkin masih ada dan menginfeksi orang. Tapi vaksin dapat membuat Covid-19 tak lagi menyebabkan rumah sakit penuh dan kewalahan," ujar Prof. Zubairi melalui cuitannya dikutip suara.com, Sabtu (6/2/2021).

Baca Juga: DPR : Setahun Hadapi Covid-19, Semua Elemen Bangsa harus Berpadu

Dosen Unhas disuntik Vaksin Covid-19, Senin 1 Februari 2021 / [Foto Humas Unhas]
Dosen Unhas disuntik Vaksin Covid-19, Senin 1 Februari 2021 / [Foto Humas Unhas]

Mengubah Covid-19 seperti flu musiman bisa terwujud melalui vaksin, karena sudah terbukti berdasarkan sejarah. Sehingga meski herd immunity belum terbentuk dan virus belum hilang, namun vaksin bisa membuat sakit Covid-19 tidak menimbulkan gejala parah, dan tidak lagi menyebabkan kematian.

"Nah, yang jadi diskursus harusnya bukan melulu vaksin membentuk herd immunity. Itu belakangan. Yang krusial adalah vaksin mencegah orang tidak sakit parah hingga butuh perawatan di rumah sakit," terang Prof. Zubairi.

Ia kemudian mencontohkan vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson, yang berdasarkan uji klinis 85 persen mampu melindungi dari Covid-19. Hasilnya orang yang menerima vaksin ini tidak ada satu pun yang harus menjalani perawatan di rumh sakit.

"Tentunya ada uji vaksin lain dengan hasil beda," tuturnya.

Namun selama jumlah orang yang disuntik vaksin Covid-19 lebih sedikit dibanding yang belum menerima vaksin alias masih sedikit yang memiliki kekebalan dari Covid-19, maka protokol kesehatan harus tetep dijalankan.

Baca Juga: COVID Arm, Efek Samping Vaksin Covid-19 Berupa Ruam Gatal di Area Suntikan

Tidak lupa 3T, tracing, testing dan treatment juga harus ditingkatkan dan ini tugas pemerintah untuk memenuhinya.

"Bukan berarti sudah melaksanakan vaksinasi, merasa sudah kembali ke kehidupan pra-pandemi. Itu salah," tutup Prof. Zubairi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI