Suara.com - Ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas dan bisa digunakan mengatasi berbagai keluhan, seperti sakit punggung, nyeri haid dan sakit gigi. Obat ini juga berfungsi mengobati peradangan, seperti ketegangan dan keseleo, serta nyeri akibat artritis.
Umumnya, minum ibuprofen aman bagi kebanyakan orang, tapi konsumsi terlalu banyak bisa menyebabkan efek samping serius. NHS menjelaskan konsumsi terlalu banyak minum ibuprofen melalui mulut bisa berbahaya.
Contohnya seperti kotoran hitam dan darah dalam muntahan Anda. Selain itu, feses berwarna hitam atau darah dalam muntahan adalah tanda pendarahan di perut.
Efek samping minum ibuprofen serius lainnya termasuk rasa mual dan muntah, sakit perut, kelelahan atau mengantuk, telinga berdenging dan kesulitan bernapas. Seseorang harus menghubungi dokter jika mengonsumsi ibuprofen melebihi dosis maksimum.
Baca Juga: Temuan Baru, Obat Antivirus Nabati Bisa Atasi Virus Corona Covid-19
Menurut badan kesehatan di Inggris, batas aman konsumsi ibuprofen adalah 200 mg hingga 400 mg dalam 3 sampai 4 kali sehari.
"Pastikan minum ibuprofen tidak lebih dari 1.200 mg dalam 24 jam," jelas badan kesehatan tersebut dikutip dari Express.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau aspirin dengan atau setelah makan atau susu.
Cara kerja ibuprofen
Pada dasarnya, obat penghilang rasa sakit bekerja secara berbeda-beda. Obat antiinflamasi non steroid (NSAID), seperti ibuprofen dan aspirin bekerja dengan mengubah cara tubuh Anda merespons rasa sakit dan bengkak.
Baca Juga: Gejala Kanker Pankreas, Cek Warna dan Bau Feses Anda Saat BAB!
Obat pereda nyeri ringan, seperti kodein bekerja dengan memblokir pesan nyeri di otak dan sumsum tulang belakang.
"Dokter tidak yakin persis bagaimana parasetamol bekerja tetapi diperkirakan bisa memblokir sinyal rasa sakit ke otak Anda," jelas badan kesehatan tersebut.